Rudi Ariyanto (Abah Tanjak Melayu) dan Kerniadi Setiawan (Tanjak Puak Melayu) Saat Menerima Hadiah Juara Lomba Souvenir Khas Kalbar. |
PojokKata.com- Dua pemuda Sambas Rudi Ariyanto (Abah Tanjak Melayu) dan Kerniadi Setiawan (Tanjak Puak Melayu), berhasil meraih juara pada Lomba Souvenir Khas Kalbar yang diselenggarakan oleh Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (DISPORAPAR) Provinsi Kalimantan Barat.
“Alhamdulillah kita berhasil mendapatkan juara ke-3 dalam lomba souvenir khas kalbar tersebut yang digelar oleh DISPORAPAR provinsi,” kata Rudi Ariyanto saat dihubungi redaksi via telepon, Sabtu (31/10).
Lomba tersebut digelar oleh DISPORAPAR Kalbar dalam upaya mengembangkan ekonomi kreatif, khususnya sub sektor kriya di Kalbar yang di fokuskan pada lomba pembuatan souvenir atau cinderamata pemerintah dan souvenir komersil.
Semakin membanggakan, hasil dari lomba ini akan menjadi desain souvenir Pemerintah Provinsi Kalbar yang mencerminkan kekhasan Bumi Khatulistiwa yang menunjang industri Pariwisata.
Tema dari lomba sesuai Branding Pariwisata Kalbar, yaitu Rimba dan Budaya, dimana cipta desain souvenir dari barang atau benda yang berhubungan dengan Rimba dan Budaya seperti, Tanjak, Rumah Betang, Kapal Bandong, Sape’, Tugu Khatulistiwa, serta Perisai dan Mandau.
“Untuk kategori lombanya itu banyak dan kami ikut yang tanjak dan untuk peserta lombanya dari seluruh kalbar,” jelas Rudi.
Tahapan lomba yang dilalui mulai dari pendaftaran dan pengumpulan karya, penilaian tahap 1, pengumuman nominasi, penilaian tahap 2 dan pengumuman pemenang.
“Kami mengetahui adanya lomba ini melalui facebook, kemudian mendaftar dan mengirim karya kami berupa tanjak dengan berat produk tidak lebih dari 500 gram dan dimensi 20cm x 20cm, pengumuman pemenang tanggal 2 Oktober, tapi karena pandemi covid-19 jadi ditunda dan hadiahnya baru kami ambil,” tutur Rudi.
Dia juga berharap agar anak-anak muda di sambas melestarikan budaya dengan memakai tanjak.
“Harapan kami, kalau bisa pemuda melayu yang laki-laki pakailah tanjak, karena tanjak itu bukan benda jahat tetapi benda bagus, tanjak apapun boleh, supaya budaya kita tidak hilang di telan zaman,” kata Rudi.
Rudi merupakan warga Desa Lumbang, Dusun Nengen, Rt 12/Rw 06, dia membuka usaha kerajinan sendiri dirumahnya.
Rudi berharap agar Pemerintah Daerah konsen melestarikan berbagai kesenian dan budaya yang ada di Sambas, supaya kekayaan sambas tersebut tidak hilang di telan zaman.
“Untuk pemerintah, budaya kita tolong juga untuk dilestarikan dan dipertahankan, karena itu semua juga untuk anak cucu kita nanti, agar mereka tahu betapa kayanya sambas ini,” pungkasnya.