BEM Fakultas Dakwah IAIS Sambas Gelar Lomba Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Foto Bersama Bem Fakultas Dakwah IAIS Sambas Bersama Para Pemenang Lomba


PojokKata.com
– Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Dakwah dan Humaniora, Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin (IAIS) Sambas menggelar lomba dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Lomba tersebut ialah “Musabaqah Qishatil Maulid” dalam bahasa arab atau diterjemahkan ke bahasa Indonesia ialah ” Lomba Cerita Kisah Rasulullah SAW”.

“Lomba Cerita Kisah Rasulullah ini bertemakan : Keteladanan Nabi Muhamad SAW. Dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW. ” ungkap Riskiyanyah selaku Ketua Panitia

Kegiatan ini selenggarakan pada Senin, 23 November 2020, kemarin, di Aula IAIS Sambas. Untuk diketahui, kegiatan itu sendiri sebenarnya telah dirancang sebulan yang lalu. 

“Kegiatan ini telah dirancang sebulan yang lalu tepatnya pada bulan Oktober, karena banyaknya agenda BEM jadi baru bisa diselenggarakan bulan november ini, bulan ini juga masih dalam suasana Maulid Nabi Muhammad SAW.” tutur Riskiyansyah

Peserta lomba tersebut ialah mahasiswa IAIS Sambas yang berasal dari Fakultas Dakwah dan Humaniora serta Fakultas Tarbiyah. Pemenang Lomba pun dikategorikan menjadi 2 , yaitu Putra dan Putri.

” Peserta lomba tersebut berjumlah 14 orang, yang hadir 13 orang. Adapun pemenang lomba tersebut dari kategori Putra : juara 1 -Zulfadli Rizki, Juara 2 – Syahrizan, Juara 3 – Asrul, Juara 4 – Ramudi, dan untuk kategori Putri :juara 1 – Evita, Juara 2 – Pertiwi Astuti, Juara 3 – Nunung, Juara 4 – Nurmina” tutur riski.

Riki Humaidi selaku ketua BEM Fakultas Dakwah dan Humaniora juga menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw.

“Yang kita peringati setiap bulan Rabiul awwal sebagai bentuk refleksi kecintaan kepada Rasulullah Saw., dan di tahun ini kita isi dengan kegiatan Musabaqoh Qishatil Maulid,” jelasnya. 

Oleh karenanya ia berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini maka mahasiswa dapat meningkatkan kecintaan dan mengulang kembali siroh kehidupan Rasulullah Saw.

“Rasulullah yang selalu kita jadikan referensi dalam tindakan, jangan sampai sebagai Mahasiswa yang memiliki pendidikan tinggi serta intelektualitas lebih dari pada umumnya tidak tau dan paham dengan siroh kehidupan Rasulullah Saw,” ungkapnya. 

Padahal kata dia, umat muslim selalu meng-klaim menjadikan Nabi Muhammad sebagai panutan, namun demikian tidak sedikit dari kita tidak tau dan tidan paham akan siroh kehidupan Rasulullah. 

“Jadi dengan kegiatan ini setidaknya peserta sebelum tampil dapat belajar dan mengulang kembali siroh kehidupan Rasulullah agar benar-benar mencintai Rasulullah dari hati bukan hanya sekedar ikut-ikutan karena terlahir di lingkungan Muslim,” tuturnya.

Tidak hanya sampai disitu, kedepannya BEM Fakultas Dakwah dan Humaniora akan mengadakan acara yang bersifat edukatif, sosial dan lain-lain. 

“Harapan saya kedepannya untuk BEM Fakultas Dakwah dan Humaniora selalu bisa menghadirkan kegiatan- kegiatan yang bersifat edukatif, sosial, dan sebagainya, yang mampu memfasilitasi dalam pengembangan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Humaniora, baik dari segi intelektual, spiritual, maupun sosial.” pungkas Riki. (Mly)

Tinggalkan Balasan