Dialog Kebijakan Tingkat Komunitas Sekolah Program Pro-InQluEd Lembaga Gemawan di SDN 19 Medang |
PojokKata.com – Lembaga Gemawan Gelar Dialog Kebijakan Tingkat Komunitas Sekolah Program Pro-InQluEd, dengan mengangkat tema Standar Pelayanan Minimal Prasarana Sekolah Dasar, bertempat di SDN 19 Medang, Desa Sulung Kecamatan Sejangkung, Rabu (25/11).
Adapun tujuan dari program Pro-InQluEd ialah untuk mempromosikan tata kelola dan akuntabilitas yang baik pada sektor pendidikan di Indonesia.
Hal tersebut dilaksanakan dengan peningkatan partisipasi masyarakat sipil pada proses pembangunan publik. Sehingga institusi pemerintah dapat berjalan dengan lebih transparan dan akuntabilitas.
“Tujuan diselenggarakannya kegiatan dialog ini adalah bagaimana masyarakat dapat berperan aktif memberikan masukan-masukan di bidang pendidikan ,” ungkap Nuryani, S.Pd, selaku manager program Pro-InQluEd Gemawan.
Dikatakan Nuryani, dialog tersebut diselenggarakan di SDN 19 Medang karena kondisi sarana dan prasarana di sekolah tersebut belum memadai.
“Dalam kegiatan ini kita menghadirkan pihak Dinas Pendidikan dan DPRD Kabupaten Sambas, Harapannya dengan adanya kedua unsur tersebut bisa menampung aspirasi atau kebutuhan prasarana di SDN 19 Medang,” tuturnya.
Nuryani juga menjelaskan terkait dengan kondisi di SDN 19 Medang yang kekurangan Ruang Kelas Belajar (RKB).
“SDN 19 Medang kekurangan 2 ruang kelas dan toilet bisa diakomodir oleh Dinas Pendidikan dan DPRD, tadi sudah dibicarakan bagaimana sistem pengajuannya dan rehab sarana prasarana direncanankan akan dapat di tahun 2022,” ujarnya.
Nuslipah, S.Pd.I selaku kepala sekolah SDN 19 Medang menceritakan tentang bagaimana kondisi sekolah tersebut dulunya sebelum direnovasi.
“Sebelum direhab tahun 2017 kondisinye sangat memprihatinkan, lantainye bepatahan, atapnye bocor, deknye bolong-bolong, Alhamdulillah tahun 2018 direhab 3 lokal,” bebernya dalam logat daerah.
“Jadi saat itok SDN 19 Medang memerlukan RKB, karne di sekolah itok kurang 2 lokal, jadi kelas 3 dengan kelas 5 maseh pakai sekat, sedangkan kelas 2 belajar di pelataran dan juga wc, kerne wc ye umurnye udah 35 tahun tidak pernah di rebah,” terangnya.
Ditempat yang sama, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas yang hadir dalam kegiatan tersebut, Kabid SD H. Mufizar mengatakan, Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pendidikan berkomitmen akan membangun sarana dan prasarana yang kurang di SDN 19 Medang.
“Kami mengupayakan di tahun 2022 nanti, di tahun 2021 kami usulkan untuk mendapatkan DAK di tahun 2022,” pungkasnya.
Sebelumnya pihak Dinas Pendidikan sudah mengupayakan SDN 19 Medang mendapatkan bantuan renovasi.
“Tahun 2020 sudah kita usulkan namun ditolak untuk mendapatkan DAK di tahun 2021, tapi ditahun 2021 kita usulkan lagi dan kita berkomitmen, Insyaallah akan dapat di tahun 2022,” jelasnya.
Anwari, S.Sos, M.Ph Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sambas Bidang Pendidikan dan Kesehatan menyambut baik kegiatan tersebut.
“Saya sudah sering bersama dengan Gemawan dan Pak Mufizar berkunjung ke sekolah-sekolah yang kondisinya tidak layak,” tuturnya.
Dia berharap, Lembaga Gemawan bisa menjadi perpanjangtanganan pihak pemerintah baik eksekutif dan legislatif meninjau dan monitoring sekolah yang perlu mendapat perhatian pemerintah.
“Saya pikir beginilah harusnya LSM, menjadi mitra pemerintah sebagai partisipatif masyarakat dalam menunjang pembangunan daerah,” tutupnya. (Bhr)