Sosialisasi Penerimaan Bansos Dari Pemkab. Sambas di Aula IAIS |
PojokKata.com– Sebanyak 157 Mahasiswa Institut Agama Islam Sultan Sultan Muhammad Syafiuddin (IAIS) Sambas mendapatkan bantuan sosial (Bansos) dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas.
Bansos beasiswa tersebut diberikan dalam bentuk uang kepada mahasiswa aktif yang terdiri dari berbagai angkatan, mulai dari semester 3 hingga semester 7.
Kepala Sub Bagian (Kassubag) Kemahasiswaan dan Alumni IAIS Sambas, Misbun mengatakan, bahwa dana bansos ini berasal dari pemda sambas yang memang dipergunakan untuk bantuan biaya pendidikan.
“Jadi, bansos itu merupakan pemberian bantuan sosial beasiswa atau bantuan pendidikan, dalam bentuk uang kepada mahasiswa di kabupaten Sambas,” ungkap Misbun, Kamis (17/12).
Dituturkan dia, nominal yang diberikan kepada tiap mahasiswa berbeda-beda, mulai dari Rp 1,5 juta sampai Rp 3 juta.
“Terutama untuk mahasiswa IAIS, sekitar 157 orang yang mendapatkan beasiswa. Nominal bantuan per mahasiswa yang terdata, sebanyak 62 orang mendapatkan bantuan Rp. 3 juta, kemudian 95 orang mendapatkan Rp. 1,5 juta.” bebernya.
“Kalau informasi terkait beasiswa itu memang ada informasi dari Dinas atau Pemda Sambas, mereka memberitahukan kepada kita bahwa ada beasiswa bansos. Setelah itu kita buka pendaftaran dan kita infokan kepada mahasiswa bahwa ada beasiswa bansos, beserta syarat pendaftarannya” jelasnya.
Semua mahasiswa yang mendaftar kata Misbun, dibantu oleh pihak kemahasiswaan IAIS Sambas, terutama di bidang administrasi.
“Jadi, khusus untuk mahasiswa IAIS langsung dari bagian kemahasiswaan yang menangani atau mengakomodir tentang beasiswa tersebut. Sehingga tidak perlu masing masing mahasiswa ke dinas untuk menguruskan segala persyaratan” Sambungnya.
Jumlah mahasiswa yang mendaftar bansos ini sebanyak 215 orang, namun yang terpilih 157 mahasiswa karena adanya tahap penyeleksian dari Pemda.
“Adanya bantuan tersebut tentu sangat berguna bagi mahasiswa, terutama untuk membantu dalam pembayaran uang perkuliahan. Apalagi pada saat sekarang ini perekonomian yang sedang tidak stabil,” pungkasnya. (Mly)