Pojokkatanews.com-Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi menetapkan kebijakan satu harga minyak goreng dengan harga setara Rp 14.000 per liter.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyebutkan dengan adanya kebijakan tersebut maka seluruh minyak goreng, baik kemasan premium maupun kemasan sederhana, akan dijual dengan harga setara Rp 14.000 per liter untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga serta usaha mikro dan kecil.
Kebijakan pemerintah menurunkan harga minyak goreng tersebut disambut baik oleh kaum emak-emak.
Dari pantauan waratawan kim pojokkata beberapak toko ritel seperti alafamart dan indomaret di kecamatan sambas dan tebas sedakang kosong karena habis dibeli warga.
Sementara dari pantauan untuk harga minyak goreng ke toko kelontong stok masih ada namun masih menerapakan harga awal saat belun ada kebijakan pemerintah.
Jamal Asisten Kepala Toko Indomaret yang berada pasar tebas mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat arahan dari atasan untuk menerapkan harga baru untuk minyak goreng mulai 19 Januari 2020 menjadi 14 ribu perliter.
“Ya, Kami disuruh oleh manajer untuk segera menerapkan harga standar minyak mulai tanggal 19 januari kemarin,” katanya.
infomasi kebijakan pemerintah mengenai harga minyak gorang turun dengan cepat tersebar akibany
a masyarakat berbondong-bondong datang ke toko retel untuk membeli minyak goreng, namun tidak banyak warga tidak mendapatkan minyak goreng lantaran stok kehabisan.
“setelah kebijakan diterapkan masyarakatpun saling rebut-rebutan untuk mendapatkan minyak, karena stok yang terbatas, sehingga membuat toko ricuh,” tuturnya.
Agar penjualan minyak goreng terbagi rata untuk masyrakat, pihak toko ritel melakukan pembatasan pembelian setiap member.
“Agar penjualan dapat terkontrol di hari berikutnya, toko ritel memberikan jatah minyak perkepala, dimana setiap pembeli hanya berhak mendapat maksimal 2 liter saja,” tuturnya.
Sementara Andrini, Asisten Kepala Toko Alfamart dipasar tabas kodisi yang dialamj juga serupa, sehingga pihaknya juga menerapkan aturan penjualan agar penjualan dapat merata.
“Kami mengantisipasi kejadian rebutan seperti yang terjadi pada tanggal 19 februari kemarin, maka sebagian minyak goreng dibuat seperti paket dengan tambahan barang lain,” Tutupnya. (Yud)
