Tahun 2022, Beras Sambas Masuk Toko Ritel
Pojokkatanews.com-Selama ini kabupaten sambas merupakan lumbung pangan provinsi Kalimantan barat. Predikat tersebut tidak serta merta dapat mensejahterakan petani dikabupaten sambas. Pada pemerintah bupati Satono-Fahrur Rofi komitmen untuk mensejahterakan petani merupakan program unggulan untuk mecapai sambas berkemjuan.
Tahun 2022, Pemerintah kabupaten sambas menargetkan untuk penjualkan beras asli sambas ke toko ritel yang berada di kabupaten sambas.
Wakil Bupati Kabupaten Sambas, Fahrur Rofi mengungkapkan bahwa awal tahun ini pemerintah kabupaten sambas akan menargetkan penjualan hasil pertanian kepada toko ritel yang merupakan langkah untuk mensejahterakan petani.
“Bulan dua nanti kita akan meluncurkan beras premium dan beras medium, target kita beras tersebut akan kita pasarkan di Indomaret dan Indogrosir,” katanya. Jumat (21/1/2022)
Namun disebutkan wabup untuk tahap pertama toko ritel tersebut akan menampung hasil pertanian kabupaten sambas berupa buah naga, jambu kristal dan nanas madu. Sedangkan untuk beras pihak toko ritel melihat dulu kualitas beras yang ingin dipasarkan.
“Untuk tahap pertama mereka (toko ritel) akan menampung dahulu buah naga, jambu Kristal, nenas madu. Namun untuk beras akan dilihat kembali terkait kualitas beras kita,” Jelasnya.
Upaya penyaluran hasil pertanian tersebut kata wabup agar perekonomian petani sambas lebih sejahtera selain itu agar petani lebih mudah untuk memasarkan hasil pertanian tersebut.
“Saya berharap agribisnis berbasis koperasi pertanian lebih berkembang termasuk yang berada di tingkat kecamatan, hal tersebut juga sudah diarahkan ke Bapeda sambas untuk segera membangun Market Inteligent, sehingga penjualan beras kita dapat terstruktur dan terpantau,” jelasnya.
Kemudian untuk mendukung program tersebut pemkab juga akan menyiapkan alternatif pengurangan penggunaan pupuk subsidi yang sudah mulai sulit untuk diperoleh.
“Kita juga nanti mengadakan program pupuk alternative, yaitu pupuk organic pada tahun ini akan kita luncurkan, semoga lancar sehingga kebutuhan pupuk subsidi bisa berkurang hingga 30 persen,” Pungkasnya.
Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Sambas, Erwin Johana mengatakan potensi dari hasil pertanian dan perkebunan yang ada di Kabupaten Sambas sangat baik.
Salah satunya kata dia, adalah hasil beras Sambas, sehingga menjadikan daerah ini sebagai lumbung pangannya Kalimantan Barat.
“Secara kuantitas produk pertanian dan perkebunan Kabupaten Sambas cukup melimpah. Salah satunya adalah hasil panen padi atau beras Sambas, ini sudah menjadi peluang bagi kita untuk ditingkatkan menjadi nilai tambah, dengan dijadikan beras premium tentunya,” paparnya.
Namun demikian, kata dia, jika bicara kualitas produk-produk tersebut terkadang mengalami kendala. Sehingga terkadang menyebabkan produk tersebut sulit bersaing di pasaran.
Karenanya, pelatihan dan peningkatan kualitas produk harus diberikan oleh dinas terkait. Salah satunya adalah berkaitan dengan packing atau kemasan dari beras atau produk asli Sambas lainnya.
“Kelapa dari Sambas misalnya sangat baik secara kualitas dan jumlahnya juga banyak. Lalu yang semestinya menjadi andalan seperti beras ini juga perlu perhatian serius, agar kualitasnya jauh lebih baik dan bisa bersaing,” jelasnya.
Karena itu ia berharap agar pemerintah bisa hadir ditengah-tengah para petani. Sehingga bisa membantu peningkatan kualitas hasil tani.
“Saya kira DPRD telah mendorong hingga pemerintah pusat melalui DPR RI, baik itu dalam hal pemenuhan bantuan alat dan mesin pertanian, program bantuan benih dan lainnya,” katanya.
“Akan tetapi upaya ini baru akan benar-benar maksimal apabila pemerintah daerah juga sangat serius untuk mendukung hilirisasi produk pertanian, dengan demikian kita bisa bicara ekspor dengan kualitas yang mampu memenangkan persaingan pasar,” tutupnya.
Tokoh Masyarakat, Saiban mengatakan program premiumisasi beras di Sambas senada dengan kepentingan pemerintah pusat.
“Melalui Inpres 01 tahun 2021, Presiden Jokowi menitik beratkan pembangunan di tiga daerah perbatasan, salah satunya yakni Kabupaten Sambas,” ungkapnya.
Kabupaten Sambas mendapatkan porsi luar biasa besar dalam Inpres tersebut, seperti pembangunan pusat pembenihan dan pengembangan kawasan sentra produksi lada, hingga menjadikannya berkualitas ekspor.
“Pada Inpres tersebut terdapat program pengembangan budidaya padi rawa dan padi inbrida serta terselesaikannya produksi tanaman padi untuk menghasilkan beras premium di kecamatan tebas dengan luas 2000 hektar,” katanya.
Kemudian pengembangan kawasan sentra produksi tanaman jeruk yang menerapkan teknologi buah berjenjang sepanjang tahun (bujangseta) di kecamatan semparuk, sebawi Tekarang dan Sambas dengan luas 1000 hektar, berikut terselesaikannya pengembangan industri pengolahan dan pengemasan komoditas jeruk di kecamatan semparuk.
“Selain itu juga Lalu ada pengembangan industri kelapa di tujuh kecamatan Jawai, Jawai Selatan, Paloh, Salatiga, Tangaran, Selakau dan Pemangkat,” pungkasnya. (yud/red)