You are currently viewing Pelestarian Cagar Budaya, Lintas Lembaga Gelar Bakos Disurau Raden Sulaiman
Pojokkatanews.Com-Meningkatkan rasa kepedulian dan kebersamaan kolaborasi lintas Lembaga melaksanakan gotong royong dalam menjaga dan pelestarian cagar budaya. Baksos yang dilaksanakan lintas Lembaga seperti Karang Taruna Kabupaten Sambas, Pemerintahan Desa Sebangun, LPM Desa Sebangun, Karang Taruna Karimun Berkarya, BEM IAIS Sambas, BEM Politeknik Negeri Sambas, BEM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sambas, Ikatan Mahasiswa Kecamatan Sebawi, Remaja Masjid Raden Sulaiman, dan Pusaka Saprah berupa penyigaran halaman surau Raden Sulaiman di Dusun Kota Bangun, Desa Sebangun, Kecamatan Sebawi. Minggu, (23/1/2021)

Pelestarian Cagar Budaya, Lintas Lembaga Gelar Bakos Disurau Raden Sulaiman

Pojokkatanews.Com-Meningkatkan rasa kepedulian dan kebersamaan kolaborasi lintas Lembaga melaksanakan gotong royong dalam menjaga dan pelestarian cagar budaya.

Baksos yang dilaksanakan lintas Lembaga seperti Karang Taruna Kabupaten Sambas, Pemerintahan Desa Sebangun, LPM Desa Sebangun, Karang Taruna Karimun Berkarya, BEM IAIS Sambas, BEM Politeknik Negeri Sambas, BEM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sambas, Ikatan Mahasiswa Kecamatan Sebawi, Remaja Masjid Raden Sulaiman, dan Pusaka Saprah berupa penyigaran halaman surau Raden Sulaiman di Dusun Kota Bangun, Desa Sebangun, Kecamatan Sebawi. Minggu, (23/1/2021)

Kepala Desa Sebangun, Sarbini mengucapkan rasa terima kasih atas kesediaannya ikut bergotong royong untuk menjaga pelestarian surau Raden Sulaiman.

“Atas nama pemerintah Desa Sebangun, saya mengucapkan terima kasih atas inisiasi dan gagasan dari berbagai instansi dan lembaga yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya karena telah mengadakan bakti sosial berupa penyigaran halaman Surau Raden Sulaiman yang termasuk cagar budaya yang ada di Kabupaten Sambas. Ini merupakan salah satu ikhtiar kita agar di lingkungan Surau ini tetap terjaga,” tuturnya

Sarbini berharap kegiatan bukan baksos yang dilaksanakan oleh lintas lembaga ini terus bertahan dan terus berkelanjutan.

“Kami berharap baksos ini bukan pertama dan terakhir kalau bisa terus berkesinambungan dari lembaga dan instansi lainnya. Bagaimana membangun dan memberikan ide gagasan terkait dengan lingkungan surau di sini agar lebih menarik dan bisa menjadikan ikon Kabupaten Sambas, terkhusus Desa Sebangun sebagai daerah tujuan wisata religius, bahwa di Sambas ini ada surau tertua yang merupakan peninggalan Kerajaan Sambas yang selama ini jarang di eksplore sehingga masyarakat Kabupaten Sambas banyak yang belum tahu kalau ada surau tertua yang terletak di Desa Sebangun, Kecamatan Sebawi.” Tuturnya/

Ketua Karang Taruna Kabupaten Sambas, Erik Darmansyah mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan Lembaga atau organisasi  yang telah ikut berpartisipasi dalam pelestarian cagar budaya.

“Saya mewakili kegiatan kolaborasi pada hari ini mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh rekan-rekan yang telah hadir dan masyarakat yang terlibat.

Aktivitas kecil ini semoga bermanfaat di masa yang akan datang,” ucapnya

“Rencananya kolaborasi ini bergantian dengan OKP lainnya bertujuan untuk menjaga semangat dan ini harua tuntas. Awalnya kita hanya berani melakukan penyigaran halaman, cita-cita besar kita nantinya akan ada silaturahmi untuk membicarakan terkait dengan cagar budaya yang di sahkan oleh Pemerintah Kabupaten Sambas,”tambahnya.

Sementara Pengurus Surau Raden Sulaiman, Sapawi juga mengucapkan terima kasih atas kerja samanya melakukan baksos penyigaran halaman surau

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Karang Taruna yang bekerja sama dengan tiga BEM Kampus yang telah membantu kami memelihara halaman surau Raden Sulaiman,” ucapnya

Pada tahun 2021 Surau Raden Sulaiman ini sudah diakui sebagai salah satu situs budaya yang ada di Kabupaten Sambas dengan diterbitkannya SK Bupati.

”Berkaitan dengan sejarah surau ini saya mohon maaf tidak bisa menginformasikan secara terperinci dan saya hanya meneruskan mengelola aktivitas sehari-hari di surau ini. Sebenarnya cerita dari mulut ke mulut sudah banyak diketahui hanya saja kurang diangkat dan kurang diperhatikan selama ini,” katanya.

Lelaki berusia 51 tahun itu berharap keberadaan surau ini mendapatkan perhatian lebih dari pihak mana pun serta Surau bisa dipromosikan kepada masyarakat.

“Dengan diakuinya surau ini diharapkan keberadaannya menjadi cikal bakal berdirinya lebih diakui terutama dari pihak pemerintah mana pun pihak lainnya,” harapnya

Sarpawi mengungkapkan keberadaan Surau Raden Sulaiman yang masih perlu perhatian bersama yang bukan hanya milik warga Desa Sebangun tetapi milik Kabupaten Sambas.

”Insyaa Allah minggu depan kelanjutan bakti sosial ini bersinergi bersama teman-teman dari Club Motor Biak Sambas (CMBS),” tuturnya.Ketua BEM IAIS Sambas Riki Humaidi mengatakan tentu sudah menjadi kewajiban bersama untuk menjaga dan melestarikan Surau Raden Sulaiman dengan melakukan kegiatan baksos penyigaran halaman”sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga dan melestarikan salah satu warisan peradaban yang menjadi tonggak kehadiran Islam di Kabupaten Sambas, dan hari ini kita melaksanakan bakti sosial penyigaran halaman Surau Raden Sulaiman,” katanya

Riki mengajak seluruh OKP untuk terlibat dalam kolaborasi tersebut untuk melestarian cagar budaya yang ada di kabupaten sambas.

“Dari BEM IAIS mengajak seluruh OKP, Ormas, dan rekan-rekan Mahasiswa untuk Bersama sama, saling berkolaborasi menjaga dan melestarikan keberadaan Surau ini.” ajaknya

Ditempat yang sama Hana Afifah selaku Ketua BEM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Sambas mengungkapkan kegiatan ini sangat bermanfaat terlebih banyak anak muda yang belum mengetahui keberadaan Surau Raden Sulaiman dan ini juga sebagai bentuk kepedulian untuk melestarikan salah satu warisan di Kabupaten Sambas”Tanggapan saya mengenai kegiatan ini yaitu kegiatan ini sangat bermanfaat sekali apalagi untuk para anak muda yang mungkin masih banyak belum mengetahui tentang surau raden Sulaiman,” ucapnya.”Kegiatan ini juga sebagai bentuk kepedulian kita terhadap peninggalan sejarah di kabupatan sambas,” sambungnyaDirinya berharap kegiatan yang dilakukan ini bisa terus dilanjutkan untuk menjaga plestarian cagar budaya”Harapannya semoga kegiatan ini terus berkelanjutan dan semoga kita semua selalu menjaga dan melestarikan cagar budaya yang ada di kabupaten sambas.” harapnyaWakil Presiden Mahasiswa Poltesa Bayu Azhar menyatakan dari BEM Poltesa turut mensupport kegiatan baksos penyigaran halaman Surau Raden Sulaiman.”Kami dari BEM Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) sangat mensuport dengan adanya kegiatan penyigaran halaman surau raden sulaiman ini, kegiatan ini merupakan suatu bukti nyata masyarakat sambas ternyata masih adanya jiwa sosial masih ingat dengan sejarahnya surau sambas,” katanya

Bayu menuturkan bukan hanya mahasiswa dan pemuda di sekitarnya yang ikut berpartisipasi tetapi seluruh masyarakat Kabupaten Sambas juga diharapkan ikut terlibat dalam melestarikan cagar budaya ini.

“Pada kegiatan ini kami mengajak seluruh elemen lembaga, okp, mahasiswa, dan seluruh masyarakat sambas untuk ikut serta dalam menjaga dan merawat surau raden sulaiman ini, karena kegiatan bakti sosial hari ini nanti akan berkelanjutan artinya masyarakat yang ada disambas bisa dapat ikut serta bakti sosial dikemudian hari,” tutupnya. (NIK)

Tinggalkan Balasan