You are currently viewing Digerus Perkembang Zaman, Pengrajin Rotan Desa Piantus Tetap Eksis

Digerus Perkembang Zaman, Pengrajin Rotan Desa Piantus Tetap Eksis

Pojokkatanews com-Meski kebutuhan peralat rumah tangga mulai berubah  menggunakan bahan plastik. Namun perubahan zaman tersebut tidak membuat kelompok pengrajin rotan di desa piantus kecamatan sejangkung menyerah.

Buktinya, koperasi Kopinkra desa piantus kecamatan sejangkung masih tetap eksis sebagai penghasil pengrajin rotan di kabupaten sambas. Bahkan pesanan akan kebutuhan rumah tangga berbahan rotan yang diterima pengelola koperasi masih tergolong banyak.

 

Ketua Koprasi Kopinkra Hendi Mukti mengatakan saat ini masih banyajk tempahan akan produk berbahan rotan dari daerah-daerah yang ada di Kalimantan barat bahkan ada juga tempahan dari negara jiran Malaysia.

 

“Kita biasanya mendapat pesanan dari, Singkawang, Ketapang dan, Sintang, kita juga pernah mendapat pesanan di pasar Serikin Malaysia, namun sekarang sedang pendemi covid-19 membuat kita tidak pernah lagi mendapat pesanan hal ini disebabkan karena kita tidak bisa masuk kepasar Serikin,”ujarnya.

 

Koprasi Kopinkra perajin rotan desa piantus kecamatan sejangkung kata Hendi berdiri sejak tahun 2018 hingga sekarang masih aktif sebagai penghasil produk berbahankan rotan. Ditambahannya kondisi ini juga didukung dengan potensi yang dimiliki desa piantus yang masyarakatnya lebih dominan sebagai pengrajin rotan.

“Dari 500 kepala keluarga yang terdapat di desa kami kurang lebih ada 300 yang sudah lama bergeliat sebagai pengrajin rotan, jadi sekiranya 70 persen dari penduduk desa kami adalah pengrajin rotan,”katanya.

 

Namun bahan baku rotan kata hendi menjadi salah satu kendala yang cukup sulit untuk dipenuhi, sehingga produk siap pakai dengan menggunakan bahan rotan masih tercukupi untuk beberapa saja dan masih banyak yang belum dapat untuk terpenuhi.

“Jika pesanantidak terlalu banyak masih bis akita penuhi namun jika pesanan banyak, kita terkadang harus membeli bahan baku dari daerah Paloh, Sajingan dan  Selaku, untuk harga bahan baku bervariasi tergantung panjang rotan tersebut mulai dari harga 4 rb hingga 7 ribu per meter,” jelasnya.

 

Untuk proses pembuatan suatu barang kata hendi terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama, tergantung pada tingkat kesulitan dari suatu produk yang dibuat.

“Tergantung pada tingkat kesulitan, jika produk yang mudah di buat hanya membutuhkan waktu sekitar 4 jam lebih,”imbuhnya.

Meski demikian ungkap hendi  masih terdapat beberapa kedala dalam produksi yakni untuk mengubah pola pikir masyarakat pengrajin rotan sesuai dengan perkembang zaman atau tren yang diminati masyarakat.

 

“Kendala untuk sekarang bagaimana untuk mengembangkan sesuai dengan tuntutan zaman yang sesuai dengan minat pembeli. Kondisi sekarang masih banyak pengrajin tradional yang tentunya memproduksi barang-barang yang sama serta kurang inovasi baru meski barang dan alat serta bahan telah kita disiapkan, jadi bagi saya yang berat adalah bagaimana merubah pola pikir dari para pengrajin sendiri,” ungkapnya.

 

Koperasi Kopinkra desa piantus kecamatan sejangkung juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Sambas yang telah memberikan fasilitas demi mengembangkan potensi yang ada di Desa Piantus Kecamatan Sejangkung.

 

“Bagi saya pemerintah telah memberikan suport yang sangat baik bagi kami untuk meningkatkan potensi serta kualitas produk yang diolah, baik dari mesinnya, bangunan galerinya, ditambah perda pemerintah sekarang sudah sangat mengarah kepada pengrajin di desa kami, pelatihan juga sering kami dapatkan, kemungkinan tahun ini sebanyak 4 kali akan dilakukan pelatihan baik dari membuat anyaman dan mebel rotannya, bagi saya sangat luar biasa peran Pemerintah saat ini,”tutupnya.(Run)

Tinggalkan Balasan