Pojokkatanews.com-Kasus Pencabulan dikabupaten Sambas masih saja terjadi. Majelis Ulama Islam (MUI) Sambas menghimbau orang tua untuk selalu mengawasi aktivitas anak-anaknya.
Sekretaris Umum MUI Sambas Sumar’in mengatakan bahwa tindakan tersebut adalah sebuah larangan yang diakibatkan internet bebas akses.
“Hal itu merupakan sesuatu yang terlarang dan itu akibat dari mudahnya akses-akses tontonan yang ada di media sosial tanpa adanya filter dan batasan,” katanya.
Setidaknya kata Sumar`in masyarakat yang lebih paham efek dari perbuatan negatif itu harus bisa memberikan pengajaran kepada lingkungan sekitarnya.
“Sedapat mungkin kita sebagai orang yang beriman dan mempunyai pemahaman agama, harus memberikan edukasi kepada masyarakat terutama anak-anak kita,” katanya.
Ia menegaskan orang tua seharusnya tidak memberi kebebasan anak untuk bermain gadgej karena segala aspeknya bisa saja memberikan dampak buruk kepada anak dibawah umur.
“Jangan sampai bisa untuk mengakses konten-konten yang demikian, disitulah pentingnya edukasi dan pendampingan orang tua dalam menggunakan layanan internet,” ujarnya.
Lembaga MUI Sambas kata Sumar`in selalu menjalankan tugasnya, memberikan bimbingan kepada masyarakat untuk menjauhi segala larangan agama yang ada, terutama perbuatan yang berujung zinah, hal itu adalah yang paling dilarang, jangan sampai terjerumus kedalam hawa nafsu.
“Sampai hari ini, kami dari MUI Sambas secara langsung berupaya dalam memberikan nasihat, baik berupa khotbah, ceramah, atau himbauan melalui media, kami juga berperan memberikan pendampingan dan edukasi sekaligus pengajaran kepada masyarakat supaya dapat bersama-sama untuk melakukan pencegahan terhadap hal yang menjerumuskan ke pornoaksi dan pornografi,” ungkapnya.
Sumar’in harap agar orang tua lebih memberikan kontribusi terhadap perlindungan seks bebas kepada anak-anaknya, karena hal yang paling kecil adalah pengawasan penggunaan internet terhadap anak dibawah umur.
“Orang tua harus mengalokasikan waktunya untuk memberikan pendampingan, pendidikan, meluangkan waktu semaksimal mungkin dengan anaknya, jangan biarkan anaknya berselancar dengan sosial media sendirian, karena akan memberikan kesempatan kepada anak untuk membuka konten yang dapat memicu imajinasi dan menimbulkan hal negatif,” Pungkasnya. (Yud)