Pojokkatanews.com– Penayangkan Film Perdana Cinta Dibatas Negara dipenuhi kaum milenial. Film yang disutradarai Ahmad Subhi mengkisahkan seseorang yang sangat mencintai daerahnya sendiri. Film ini juga mengambarkan kisah nyata kehidupan masyarakt dikabupaten sambas.
Pada saat penayangan perdana film Cinta Dibatas Negara di Queen Café juga dihadi oleh actor dan kru film.
Sutradara dan Penulis film Cinta Dibatas Negara Ahmad Subhi mengatakan bahwa penayangan ini juga atas kehendak penonton yang ingin berjumpa langsung dengan actor film. Kamis Malam (27/1/2022)
“Tujuan kami meyanangkan film dicafe ini, untuk memenuhi permintaan kawan-kawan yang ingin bertemu dengan pemain dan kru serta menonton langsung film Cinta Dibatas Negara,” ucapnya.
Mereka juga bermaksud untuk rutin menayangkan karya yang telah dibuat, untuk membangkitkan semangat seni yang ada di Kabupaten Sambas.
“Kegiatan malam ini merupakan batu loncatan awal penayangan karya-karya kami, semangat untuk menayangkan karya film lokal akan kami geliatkan,” katanya.
Ahmad ingin semua pemuda yang ada disambas dapat andil dalam hasil film yang sudah dibuat, agar film Sambas dapat dikenal hingga luar Daerah.
“Khusus generasi muda Sambas, mungkin masih sedikit asing dengan karya film sambas, maka ini salah satu cara untuk bersilaturahmi, kedepannya kita akan bikin proyeksi bersama, bagaimana film dan karya lokal ini bisa dikenal luas,” Tuturnya.
Film yang sudah dirilis oleh Ahmad melalui channel YouTube timnya, sudah diakui sebagai budaya, dan masuk dalam Pelestarian Nilai Budaya di Kalimantan Barat.
“Film Cinta Dibataa Negara juga sudah terbit di BPNB Kalbar, insyaallah film ini akan kita tayangkan di Studio perpustakaan jika ada,” katanya.
“Kita sudah ada channel youtube Sutradara Amatir untuk mempublish karya yang dibuat, channel ini tempat kawan-kawan mengupdate film-film terbaru Sambas,” tambahnya.
Ia harap agar Pemerintah memberikan dukungan kepada Seni-Seni yang ada di Sambas, serta antusias para penonton lokal dapat memberikan motivasi baginya untuk tetap menghasilkan film-film tersebut.
“Kami harap Pemerintah dapat memberikan support yang sudah 8 tahun berkarya untuk Sambas, harapan kami juga anak muda mulai mencintai film lokal, karna asalnya dibuat oleh Seni Sambas dan ditonton banyak oleh Masyarakat Sambas, maka akan membuat kita semangat untuk terus berkarya,” Tutupnya.
Salah satu warga yang ikut menyaksikan penayangan perdanan film Cinta Dibatas Negara Eko Setiawan mengapresiasi film tersebut, Ia mengungkapkan dalam film tersebut banyak pesan moral dan budaya yang dapat dipetik.
“Film ini tentu menjadi kebanggaan untuk daerah sambas, pesan yang diambil dari film ini, bagaimana mengenalkan tentang budaya dan adat istiadat di Kabupaten Sambas.” Katanya.
Eko yang merupakan pengusahan kuliner tersebut mengapresiasi terkait film tersebut,
“Saya selaku pengusaha, mendukung bagaimana teman-teman kita untuk berkreasi menciptakan karya-karya seni seperti film ini,” ujarnya.
Eko berharap Pemerintah dapat memberikan dukungan terhadap konten kreator maupun seni-seni yang ada di Sambas yang juga merupakan faktor untuk memajukan daerah dari berbagai aspek.
“Saya harap mereka akan lebih disupport baik itu dari kalangan pengusaha, anak-anak muda, hingga Pemerintah Daerah. Karena dengan adanya film yang bisa tayang secara nasional itu akan mengenalkan Sambas secara tidak langsung akan mempromosikan aspek wisata salah satunya, yang dapat meningkatkan perekonomian di Kabupaten Sambas,” Pungkasnya. (Yud)