Pojokkatanews.com – Kondisi Pendemi covid-19 masih belum membaik. Sehingga berdampak pada pelaksaaan ibadah haji. Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten sambas masih belum bisa memastikan terkait keberangkatan ibadah Haji pada tahun 2022.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sambas Herlan mengatakan hingga saat ini belum ada kepastian dari pemerintah untuk memberangkatkan jamaah haji yang sudah tertunda dua tahun.
“Haji untuk sementara belum ada kepastian dari pemerintah, upaya kita dari kemenag sudah maksimal. Sekiranya nanti pemerintah Arab Saudi membuka untuk berangkat insyaaAllah persiapan kita untuk memberangkatkan jamaah sudah maksimal, hanya saja menunggu pemerintah Arab Saudi memanggil atau tidak untuk jamaah dari Indonesia untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2022,” katanya. Selasa (8/2/2022)
Namun dikatakan Herlan untuk keberangkatan jamaah Umrah Kabupaten Sambas sudah dilaksanakan meski saat ini belum ada laporan perjalanan Umrah tersenbut.
“Untuk Umrah, Alhamdulillah pada (4/2/2022) kemarin pemerintah kementerian agama sudah mulai memberangkatkan jamaah Umrah dengan jumlah 416 jamaah melalui Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. Untuk Kabupaten Sambas sampai hari ini ada travel razek yang memberangkatkan 16 orang jamaah umrah tetapi sampai saat ini belum ada laporan kepada kami bagaimana perjalanan umrah yang diikuti bersama travel tersebut,” ujanya.
Tentu keberangkatan Umrah yang dilaksanakan kemarin menjadi tolak ukur untuk mengkaji ketentuan-ketentuan karantina, biaya dan lainnya mengingat masih dalam situasi Pandemi Covid-19
“Memang keberangkatan mereka dengan membawa 16 jamaah sebagai uji coba untuk pelaksanaan umroh terkait masalah ketentuan-ketentuan masalah karantina, biaya dan lain sebagainya yang nantinya berlanjut itulah yang akan jadi barometer terhadap perhitungan biaya, pelaksanaan umroh dan masa karantina menjadi kajian dari pihak travel,” jelasnya.
Hingga saat pihaknya masih menunggu keputusan dari pemerintah Arab Saudi apakah tahun ini Ibadah Haji dapat terlaksana
“Untuk pelaksanaan ibadah haji tentunya kita masih menunggu keputusan dari pemerintah Arab Saudi, kalau sekiranya nanti mereka membuka ruang untuk melaksanakan haji tahun 2022 memang itulah yang sangat kita dambakan karena sudah dua tahun jamaah tertunda keberangkatannya. Karena yang menjadi gerbang awal untuk bisa tidaknya melakukan adalah di pemerintah Arab Saudi, sehingga dari tahun 2020 dan tahun 2021 sampai hari ini tidak menerima jamaah haji,” terangnya.
Herlan berharap tahun ini jamaah yang sudah tertunda dua tahun bisa diberangkatkan mengingat usianya yang tidak lagi muda. Meski begitu dirinya berharap jamaah Haji bisa normal menjalankan ibadah tanpa karantina tetapi dengan menerapkan prokes
“Tahun 2022 mudah-mudahan jamaah yang sudah dua tahun tertunda bisa melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Makkah dengan harapan tidak diberlakukan karantina tetapi tetap menjalankan protokol kesehatan, karena jika karantina dilakukan kasihan terhadap jamaah karena rata-rata usia jamaah 60 tahun ke atas bahkan ada yang berumur 80 tahun,” harapnya.
“Apabila jamaah harus dikarantina tentu ada masalah waktu, biaya dan kelelahan karena usia Jemaah yang tidak lagi muda. Jangankan mereka yang usianya sudah tua kita saja yang masih muda dan sehat dengan adanya karantina yang cukup lama barangkali dapat menyebabkan kelelahan,” Pungkasnya. (Nik)