Pojokkatanews.com-Perusahaan perkebunan kelapa sawit meski mempunyai tanggungjawab besar dalam membangun daerah melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi menilai selama ini banyak program CSR yang tidak tepat sasaran.
“Ke depan kita ingin mengarahkan CSR yang dikeluarkan perusahaan agar lebih terarah. Sehingga kedepanya akan ada forum CSR di Kabupaten Sambas, maka pihak perusahaan bisa terlibat dalam Musrenbang,” kata Wabup dalam acara Training of Trainer (TOT) Good Agricultural Practices (GAP) Perkebunan Kelapa Sawit untuk Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Senin (14/2/2022) di Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikultura, Kabupaten Sambas.
Pelatihan GAP Perkebunan Kelapa Sawit tersebut bekerjasama dengan Yayasan Ekualiser yang bermitra dengan PT Musim Mas, dengan tujuan meningkatkan (upgrade) ilmu pengetahuan dan kapasitas PPL se-Kabupaten Sambas.
Wakil Bupati Sambas menyebutkan pelatihan GAP Perkebunan Kelapa Sawit tersebut merupakan contoh baik di mana pihak perusahaan bisa berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Sambas dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) PPL.
“Ada tiga pilar penting untuk membangun sektor pertanian di suatu daerah. Pertama masyarakat, kedua perusahaan atau para pengusaha, dan ketiga pemerintah. Ketiganya harus saling berkolaborasi dsn bersinergi untuk Sambas Berkemajuan,” katanya.
Wabup Fahrur Rofi mengungkapkan, keterlibatan perusahaan dalam membangun daerah sudah dibuktikan dengan pembangunan jalan akses Kebun Raya Sambas sepanjang 12 kilometer. Dimana Kebun rraya merupakan komitmen Pemerintah Satono-Rofi untuk menjadikan Sambas sebagai pusat penelitian dan studi berbasis lingkungan.
“Jalan akses Kebun Raya Sambas sepanjang 12 kilometer ‘dikeroyok’ oleh perusahaan. Cara ini akan kita galakkan ke depannya, sehingga keberadaan perusahaan punya image positif di masyarakat. Harapan saya program seperti ini bisa terus berkelanjutan. Pemda Sambas siap berkolaborasi sesuai porsi masing-masing,” katanya.
Sementara Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Sambas, Ir. Musanif mengatakan kegiatan Pelatihan GAP Perkebunan Kelapa Sawit tersebut akan dilaksanakan selama tujuh hari, 14-21 Februari 2022.
“Dalam pelaksanaannya, kegiatan Pelatihan GAP Perkebunan Kelapa Sawit ini akan dilakukan selama tujuh hari. Dimana PPL akan dibagi menjadi lima kelompok angkatan. Kami juga berterimakasih kepada Yayasan Ekualiser sebagai mitra PT Musim Mas yang telah berkolaborasi dengan Pemda Sambas,” Tutupnya. (red)