Pojokkatanews.com- Dinas Koprasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kabupaten Sambas Gelar Rapat Koordinasi dalam upaya mendorong Percepatan Ekspor Sambas di tahun 2022.
Rapat tersebut dihadiri oleh pemangku kepentingan dan kebijakan dari Bea Cukai, Karantina Pertanian, Pelaku Usaha, dan Otoritas Pengelola PLBN Aruk, Dinas Pertanian, Perikanan, dan Instansi terkait. Rabu (23/2/3022)
Kepala Bidang Perdagangan Kabupaten Sambas Syahrul Aman Mengatakan rapat tersebut merumuskan langkah-langkah untuk mendorong percepatan ekspor di Sambas.
“Kegiatan rapat kali ini merumuskan langkah-langkah yang bisa kita lakukan dalam mendorong percepatan ekspor Sambas di tahun 2022, itulah konsen kita pada rapat kali ini,” Katannya.
Dia menungkapkan, terdapat persoalan di pintu perbatasan untuk menggenjot ekspor produk local Sambas ke Negara Malaysia. Negeri jiran tersebut belum mengakui Aruk sebagai pintu perlintasan barang.
“Dari hasil rapat koordinasi yang kita lakukan, disepakati untuk mendorong percepatan ekspor melalui PLBN Aruk yang sampai saat ini mendapat kendala, baik kebijakan, sarana dan kegiatan-kegiatan lainnya dan juga mereka sampai saat ini belum mengakui PLBN Aruk sebagai pintu perlintasan barang, serta belum ditetapkannya biawak sebagai pintu perlintasan Barang untuk wilayah sarawak,” Bebernya.
Kata dia, rencana Ekspor yang akan di lakukan pada tahun ini, masih bergantung pada kebijakan yang diberlakukan Border dan kapan akan dibuka
“Tahun 2022 ini, kita telah melakukan ekspor keluar, tetapi kita mengalami permasalahan, karena adanya pembatasan-pembatasan yang ada dilakukan pemerintah Sarawak Malaysia, ditambah adanya perubahan kebijakan, yang mau tidak mau kita sampaikan kepada pelaku usaha dan harus dipenuhi oleh pelaku usaha,” Ujarnya.
Kabupaten Sambas sebagian besar telah mengekspor barang seperti pertanian dan perikanan yang menjadi potensi sangat besar di Sambas.
“Kita memiliki Potensi yang sangat besar untuk di ekspor, di sisi Holtikultura pertanian, kita mengekspor buah naga, jeruk, pisang. Untuk bidang perikanan kita mengekspor ubur-ubur, beberapa jenis ikan, udang, dan sotong,” Ucapnya.
“Jika dibukanya pintu ekspor tentu sangat membantu terutama di sektor Holtikultura dapat dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi, memang ada beberapa produk di pasar Malaysia itu murah, tetapi kalau produk Holtikultura itu masih tinggi harganya,” Sambungnya.
Pihaknya menuturkan tahun 2021 lalu dalam (PEB) Pemberitahuan Ekspor Barang telah mengekspor 14 jenis, terbilang menurun dari tahun 2020, karena pada saat itu pemerintah melakukan lockdown.
“Tahun 2021 dalam pemberitahuan PEB kita 14, sangat jauh sekali dibangkitkan dengan tahun 2020 yang mencapai 400, menurunnya ekspor pada tahun 2021 dikarenakan lockdown sehingga kita tidak bisa memasukkan barang-barang, tahun 2022 dari Januari hingga Februari telah terekspor lima sampai enam komuditi yang telah tercatat dalam PEB. Tuturnya.
Syahrul Aman menyampaikan pada tahun 2022 ini bidang perdagangan konsen akan konsen dalam mendorong percepatan, peningkatan nilai ekspor terutama di PLBN Aruk.
“Kita tahun 2022 ini konsen dalam mendorong percepatan, peningkatan nilai ekspor terutama di PLBN Aruk, kerena pada sampai saat ini mengalami kendala informasi terkait pasar produk, harga, kebijakan dan sistem pembayaran masih perlu untuk didorong, mudahan-mudahan tahun 2022 kita akan mengejar target dan mengalami peningkatan,” Jelasnya.
“Dan hal ini akan kita komunikasikan kepada kementerian perdagangan yang memang sangat konsen pada kegiatan perdagangan lintas batas, tambah lagi terbitnya Insteuksi Presiden nomor 01 tahun 2021, yang memungkinkan kita untuk mendorong pemerintah daerah diberikan kesempatan oleh pemerintah pusat dalam percepatan pembangunan ekonomi di perbatasan, sehingga menjadi kesempatan kita di tahun ini,” Tutupnya (Run)