You are currently viewing Sekolah Pemimpin Perempuan Solusi Kasus Asusila

Sekolah Pemimpin Perempuan Solusi Kasus Asusila

Pojokkatanews.com-Perempuan mempunyai peran dalam pembangunan terlebih kabupaten sambas sedang dihadapi dengan permasalahan serius tekait tingginya tingkat asusila.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi saat menghadiri Dialog dan Wisuda Sekolah Pemimpin Perempuan yang dilaksanakan Lembaga Gemawan. Senin (7/3/2022) di Gedung Terpadu II Ruang Audio Visual Politehnik Negri Sambas.

Wakil Bupati Sambas Fahrur Rofi mengatakan kegiatan Sekolah Pemimpin Perempuan yang dilaksanakan oleh Lembaga gemawan mesti berkelanjutan karena kegiatan seperti ini penting untuk mendukung sambas berkemajuan. 

“Kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini mesti berkelanjutan, karena penting untuk mendongkrak masa depan, saat ini sambas menghadapi permasalahan yang serius, dimana tingkat asusila terhadap anak paling tinggi dibandingkan kabupaten lainnya,” Katanya.

“Maka dari itu saya berharap ibu-ibu yang hadir pada kegiatan ini dapat membantu dan berperan dalam permasalahan tersebut, dan tentunya kita merasa malu dengan tingginya kasus asusila, dimana waktu dulu Sambas dikenal dengan istilah serambi Mekah,” Tambahnya.

Fahrur Rofi berhara dengan adanya lembaga gemawan dapat memberikan ilmu yang didapat disalurkan kepada ibu-ibu maupun kelompoknya.

“Kita dari pemerintah berharap kepada ibu-ibu Serumpun dengan anggota 200 lebih dapat mentransferkan ilmu kepada ibu-ibu yang ada diluar, terlebih bagi kelompoknya masing-masing, Program yang ada saya harap bisa berkolaborasi dengan dinas DP3AP2KB yang membidangi keperempuanan, permasalahan ini tentu menjadi tugas kita bersama dengan SDM yang ada dan kemampuan yang dimiliki gemawan dapat menerapkan kemajuan ekonomi masyarakat,” tutupnya.

Direktur Perkumpulan Gemawan, Laili Khairnur mengungkapkan gemawan merupakan organisasi non pemerintah yang menekankan empat dalam penerapan kerja, yakni pemberdayaan dan pengorganisasian, advokasi kebijakan, komunikasi strategis dan pengelolaan pengetahuan.

“Empat penerapan kerja tersebut yang akan kita kembangkan dan lakukan dalam kerja Gemawan dari tahun 2020 hingga 2025, sehingga kita berharap Desa dapat mengalokasikan dana khusus untuk pemberdayaan perempuan sebagai kepemimpinan, karena kami sadar betul bahwa banyak masyarakat tingkat bawah yang tidak mempunyai akses terhadap peningkatan kapasitas terutama dengan jalur formal, sehingga kami mengambil jalur non formal dengan mentranformsi kepada masyarakat,” ujarnya.

Laili Khairnur berharap gerakan yang mereka lakukan dapat  diadopsi oleh pemerintah daerah.

“Kita berharap,serikat perempuan ini dapat diadopsi oleh pemerintah dan kita sangat terbuka akan hal tersebut, sehingga dapat membantu mengenai permasalahan perempuan dengan anggota 200 lebih ini,” tuturnya.

Desianti serikat perempuan asal parik raja kecamatan sejangkung menyampaikan banyak pengalaman yang didapat selama tergabung dalam Sekolah Pemimpin Perempuan.

“Kami banyak mendapat pengajaran selama mengikuti dan tergabung dalam sekolah pemimpin perempuan banyak diajarkan berusaha, saya harap kepada perempuan yang ikut maupun yang belum ikut dapat mandiri dan berdikari sebagai pemimpin,” Tutupnya. (Run)

Tinggalkan Balasan