You are currently viewing Tradisi Unik Nisfu Sya’ban di Lumbang

Tradisi Unik Nisfu Sya’ban di Lumbang

pojokkatanews.com – Warga Desa Lumbang Kecamatan Sambas, memperingati Nisfu Sya’ban dengan cara membagi-bagikan kue kepada warga, uniknya kegiatan ini dilakukan sejak pukul 03.00 WIB dini hari, hingga pukul 06.00 WIB pagi. Masyarakat setempat menyebutnya Raya Kubur 

 

Kepala Dusun 1 Lumbang penyengat, Rahman Hakim, mengatakan bahwa Raya Kubur diperingati pada malam Nisfu Sya’ban, kebiasaan tersebut berawal dari kebiasaan masyarakat Desa Lumbang yang gemar bersedekah.

 

“Asal usul terjadinya Raya Kubur untuk memperingati Nisfu Sya’ban ialah masyarakat kami senang bersedekah, terutama bersedekah kepada anak-anak. Karena bulan Sya’ban merupakan bulan penuh keberkahan penuh ampunan kepada setiap umat Islam yang mau bersedekah, mau beribadah serta yang mau memperbaiki diri. Dahulu sedekah berbentuk kue yang diberikan kepada anak-anak dari rumah ke rumah, tetapi sekarang sudah mengalami perubahan zaman sedekah tersebut berupa snack makanan ringan yang diberikan kepada anak-anak,” ujar Rahman Jumat, (18/03/2022).

 

Kepala Dusun yang berusia 42 tahun itu menyampaikan bahwa, Raya Kubur adalah sebuah tradisi turun temurun dari zaman dulu yang harus tetap dijaga dan dilestarikan, yang sebenarnya mempunyai makna yang dalam sebagai bentuk pelajaran untuk generasi penerus untuk taat dan patuh pada perintah Allah. 

 

“Raya kubur merupakan sebuah tradisi yang harus tetap dijaga dan dilestarikan serta mengingatkan kepada kita sebagai makhluk Allah harus selalu ingat pada kematian, bahwa kematian pasti akan datang menghampiri setiap umat manusia. Ini akan memberikan pelajaran yang baik untuk anak-anak kami generasi yang akan mendatang agar taat dan patuh kepada Allah,” katanya 

 

Ia menuturkan bahwa Raya Kubur bertujuan untuk membiasakan diri bersedekah dan memberikan contoh kepada anak-anak, agar mererka juga terbiasa untuk bersedekah. Meskipun dilaksanakan pada waktu subuh, kegiatan ini selalu ramai disambut antusias warga Lumbang yang berpartisipasi membagikan aneka makanan ringan. 

 

“Tujuan diadakannya Raya Kubur untuk membiasakan diri berbagi kepada anak-anak dan memberikan contoh kepada anak-anak, agar saat mereka sudah besar nanti terbiasa untuk bersedekah baik itu dalam skala kecil maupun skala besar nanti,” Ucapnya. 

 

“Setiap tahunnya kegiatan ini selalu disambut antusias warga dalam berpartisipasi, bahkan anak-anak yang ikut serta juga selalu meningkat setiap tahunnya dengan kisaran umur 5 tahun hingga 15 tahun,” Sambung Rahman

 

Dengan tradisi tersebut selain untuk membiasakan bersedekah kepada anak-anak, lebih lanjut ia berharap agar kehidupan masyarakat Lumbang selalu diberikan keberkahan, diampuni dosanya, dan dapat meningkatkan keimanan dan dan ketakwaan kepada Allah SWT. 

 

“Mudah-mudahan dengan adanya tradisi Raya Kubur kehidupan orang Lumbang khususnya, selalu berkah, diampuni dari segala dosa, diberi keberkahan hidup dan selalu maju dalam meningkatkan iman dan takwa kepada Allah. Mari bersama-sama kita menjaga, mengembangkan dan melestarikan tradisi Raya Kubur,” harapnya 

 

Setelah memperingati Nisfu Sya’ban dengan membagikan makanan ringan oleh warga Lumbang yang berakhir pada pagi hari, dilanjutkan dengan ziarah kubur. 

 

Hal itu juga disampaikan oleh Ketua Pengurus Kubur Desa Lumbang, Asban yang menjadi saksi ramainya masyarakat ziarah kubur setelah memperingati Nisfu Sya’ban dengan membagikan makanan ringan kepada anak-anak pada subuh hari. 

 

“Dahulu sebenarnya bukan dinamai dengan Raya Kubur, tetapi sedekah di bulan Sya’ban memperingati Nisfu Sya’ban yang artinya 15 hari bulan Sya’ban. Karena bulan Sya’ban merupakan bulan yang penuh berkah jadi kita diwajibkan untuk sedekah di bulan Sya’ban. Saya juga berharap kepada masyarakat desa Lumbang untuk melestarikan tradisi adat istiadat yang telah kita laksanakan selama ini,” pungkasnya (nik) 

Tinggalkan Balasan