Pojokkatanews.com – Masyarakat di Kabupaten Sambas masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng. Selain karena ketersediaan Minyak Goreng (migor) yang baru mulai tersedia di pasar, namun harganya kian melambung tinggi dikarenakan kebijakan HET dicabut pemerintah pusat.
Nawati satu diantara masyarakat Kabupaten Sambas yang berencana membeli minyak goreng di Pasar Melayu Sambas, Ibu rumah tangga asal Desa Sempalai, Kecamatan Sebawi tersebut berkunjung ke Pasar Melayu Sambas untuk berbelanja kebutuhannya. Selasa (13/3/2022).
Nawati mengatakan dirinya berencana membeli minyak goreng di Pasar Melayu Sambas. Namun kenyataannya Minyak Goreng tidak mudah didapatkan di pasar tersebut.
“Minyak Goreng Kemasan masih kosong dan stoknya juga masih tidak ada, begitupun Minyak Goreng curah juga tidak ada,”Jelasnya.
Dirinya mengeluhkan saat ini kelangkaan Minyak Goreng di pasar tradisional mengalami kelangkaan. Menurutnya Minyak Goreng adalah kebutuhan pokok masyarakat.
“Minyak Goreng merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat, bagaimana mungkin masyarakat disuruh makanan yang berebus, sedangkan jenis makan tersebut perlu digoreng terlebih dahulu,” Katanya.
Dia heran bagaimana migor di Pasar Tradisional Sambas tidak tersedia atau langka. Padahal kata dia kebun sawit di Kalbar begitu luas dan banyak.
“Sawit kan banyak di Indonesia ini kan banyak kebun sawit termasuk di Kalbar sendiri ini banyak sawit,” Ungkapnya.
Dia berharap harga migor kembali normal serta ketersediaan migor kembali mudah ditemukan di pasar.
“Mudah mudahan harga minyak goreng kembali dimurahkan, dan stok juga tersedia di pasa tradisional maupun modern,” Ujarnya.
“Pemerintah daerah mesti serius menanggapi hal ini, terlebih menjelang ramadhan pasti keperluan Minyak Goreng semangkin banyak, tidak hanya itu pemerintah harus mengadakan pasar murah disetiap kecamatan yang ada di kabupaten Sambas, sebagai bentuk kontribusi dan perhatian pemerintah kepada masyarakat Sambas
Ungkapnya. (Run)