Pojokkatanews.com- (RSUD) Rumah Sakit Umum Daerah Sambas berikan program baru berupa (hemodialisa) cuci darah dan Program Medical Check Up PJTKI untuk masyarakat Sambas.
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Sambas, dr Eko Ganjar Prabowo dalam Podcast di studio utama Kim Pojokkata, Jumat 25 Maret 2022. Dia mengatakan program ini akan dilakukan atau direalisasikan pada tahun 2022.
“Kita akan memberikan terobosan berupa program cuci darah di RSUD Sambas, jadi masyarakat Sambas tidak perlu lagi melakukan cuci darah di luar Sambas, Insha Allah program ini akan terealisasikan pada akhir tahun ini,” Katanya.
Program selanjutnya kata Ganjar, yakni layanan medical check up bagi masyarakat umum dan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)
“Untuk Layanan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja, Pekerja Migran Indonesia (PMI) Sambas sudah berjalan layanan medical check up di RSUD Sambas, malah sebenarnya telah berjalan semenjak November 2021 hingga sekarang, program yang kami lakukan ini bekerjasama dengan pihak terkait,” Ungkapnya.
Ganjar memperkirakan, usai hari raya Idul Fitri, akan terjadi lonjakan permintaan medical check up oleh CPMI, ini dikarenakan pemerintah Malaysia yang kabarnya akan membuka total pintu perbatasan mereka pada bulan April 2022.
“Diperkirakan akhir lebaran Idul Fitri ini, pasien yang akan melakukan medical check up akan mengalami lonjakan yang tinggi, karena mereka akan berangkat ke Malaysia untuk bekerja sesudah menghabiskan Ramadhan dan Idul Fitri bersama keluarga.
Eko Ganjar Prabowo menjelaskan, alasan mengapa kedua program tersebut dilaksanakan adalah melihat potensi- potensi yang ada di kabupaten Sambas, dan ini bisa menjadi sumber pemasukan bagi pemerintah daerah.
“Melihat potensi masyarakat Kabupaten Sambas yang ingin melakukan cuci darah begitu ramai, namun harus keluar daerah, tentunya hal ini mesti kita tangani, salah satunya dengan membuat terobosan dan program cuci darah yang akan kita lakukan, begitupun sebaliknya dengan program Medical Check Up di kabupaten Sambas, begitu banyak masyarakat yang harus melakukannya di luar, namun program ini telah kita jalankan,” Jelas Ganjar.
Dia memaparkan, program cuci darah tentu ada permasalahan, terkait alat yang lengkap dalam pengadaan alat yang begitu besar biayanya. Akan tetapi pihaknya berupaya agar keberadaan alat yang diperlukan tersebut bisa direalisasikan.
Eko Ganjar Prabowo mengungkapkan, untuk penyediaan alat pihaknya bekerjasama dengan perusahaan, karena Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) itu terlalu berat untuk pengadaan alat yang harganya mencapai miliaran rupiah.
“Program ini kita bekerjasama dengan pihak perusahaan untuk pengadaan alat cuci darah, jika menggunakan APBD bagi saya terlalu berat karena satuan harganya pengadaan alat itu diperkirakan hingga miliaran rupiah,” Tuturnya.
“Kita menyarankan bagi masyarakat sambas yang ingin mencuci darah menggunakan BPJS mandiri, karena untuk satu kali cuci darah itu mencapai satu juta lebih dan itu satu minggu sekali, jadi kita benar-benar sarankan masyarakat menggunakan BPJS mandiri,” Sambungnya.
Menjelang Ramadhan, Direktur RSUD Sambas menghimbau, masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan pola makan yang sehat serta berolahraga.
“Saya harap masyarakat Sambas tidak lupa untuk menjaga kesehatan Ramadhan tahun ini, karena kita tahu sehat adalah hal yang paling berharga, jangan sampai mengalami rusaknya Ginjal sehingga harus cuci darah di setiap minggunya, karena cuci darah terus dilakukan selama kita hidup. (Run)