Pojokkatanews.com – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr Fatah Maryunani mengatakan, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten saat ini mencapai 16 kasus. Rabu (20/4/ 2022).
Fatah Maryunani memaparkan, kasus DBD di Kabupaten Sambas mencapai 16 kasus per 19 April 2022. Kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Pemangkat dengan sebanyak enam pasien.
“Data Kasus DBD di Kabupaten Sambas per 19 April 2022 mencapai total 16 kasus DBD, pertama di Kecamatan Pemangkat dengan jumlah enam pasien, Kasus kedua terbanyak terjadi di Kecamatan Sambas dengan sebanyak lima pasien DBD,” Ungkapnya.
Dikatakan Fatah Maryunani, kecamatan lainnya yang masing-masing terdapat kasus DBD adalah, Subah, Tebas, Jawai , Teluk Keramat, dan Sajad. Masing-masing kecamatan tersebut terdapat satu kasus DBD.
Dia menuturkan, pasien DBD dirawat di beberapa puskesmas yang ada. Diantaranya Puskesmas Pemangkat merawat sebanyak lima pasien DBD. Kemudian Puskesmas Sambas dan Puskesmas Terigas masing masing dua pasien.
“Kemudian pasien lainnya di Puskesmas Satai, Semberang, Tebas, Sebangkau, Sentebang, Sekura, dan Sajad,” Tuturnya.
Fatah Maryunani mengungkapkan berdasarkan data DBD lima tahun terakhir, Tahun 2019 mencatat sebagai kasus DBD tertinggi dengan total 263 pasien. Angka itu naik dari tahun sebelumnya 2018 yang mencatat angka 203 kasus.
“Kasus DBD pada Tahun 2020 di Kabupaten Sambas menurun dari Tahun 2019 menjadi 13 kasus. Tahun 2021 kembali turun dengan mencatat hanya 7 kasus, Tutupnya.
Anggota DPRD Kabupaten Sambas dari Partai PKB, Bagus Setiadi mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap munculnya penyakit.
“Kita mulai memasuki musim penghujan, dimana curah hujan kita rasakan cukup tinggi di berbagai daerah di Kabupaten Sambas, ini juga berlangsung hampir setiap hari,” Katanya.
Kondisi tersebut kata dia bisa mengakibatkan munculnya penyakit bagi masyarakat Sambas.
“Beragam penyakit bisa muncul akibat perubahan cuaca yang ekstrim seperti ini, misalnya demam berdarah nah ini mesti menjadi kewaspadaan bersama,” Ujarnya.
Dia juga mengatakan beberapa wilayah di Sambas berpotensi munculnya penyakit demam berdarah tersebut dikarenakan sanitasi yang kurang baik.
“Di wilayah padat penduduk seperti Kecamatan Pemangkat, Tebas dan Sambas bisa jadi adalah lokasi yang cukup rawan karena sanitasi yang kurang baik, di Kota Pemangkat misalnya, tumpukan sampah yang menyumbat parit sangat potensial sebagai sarang nyamuk,” Tuturnya.
Karena itu, Bagus berharap agar Instansi terkait untuk melakulan langkah preventif, untuk mencegah munculnya demam berdarah.
“Instansi terkait seperti dinas kesehatan kita harap untuk menyiapkan langkah preventif, misalnya menebar abate, lalu instansi lainnya juga melakukan pembersihan selokan dan normalisasi saluran air, karena tak hanya penyakit, banjir juga mengancam dalam kondisi intensitas hujan yang cukup tinggi ini,” Katanya.
Masyarakat pinta Bagus juga mesti melakukan langkah pencegahan agar tidak terkena penyakit DBD.
“Warga juga kita ajak untuk bersih-bersih lingkungan dan menyingkirkan sampah yang bisa menjadi sarang nyamuk, ini bisa dilakukan dengan membakar atau menguburnya,” Tukasnya (Run)