Pojokkatanews.com – Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Bagus Setiadi mengungkapkan kekecewaannya terhadap Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dikarenakan minimnya anggaran pencegahan dan pengendalian penyakit.
Khususnya terkait pencegahan dan pengendalian penyakit DBD.
“Hal ini kita temukan, bahwa pada tahun ini Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas tidak menganggarkan untuk pengadaan obat fogging tersebut,” katanya, Selasa (17/5).
Padahal kata Bagus Setiadi, hal tersebut mestilah menjadi perhatian instansi terkait, terlebih saat ini Kabupaten Sambas memasuki musim pancaroba.
“Sekarang musim penghujan dengan intensitas yang tinggi, hal tersebut akan membuat nyamuk penyebab demam berdarah bahkan malaria berkembang biak dengan cepat, parahnya Dinas Kesehatan kita lihat tidak jeli pada upaya pencegahan melalui fogging,” keluhnya.
Dia juga mengatakan beberapa wilayah di Sambas berpotensi munculnya penyakit demam berdarah tersebut dikarenakan sanitasi yang kurang baik.
“Di wilayah padat penduduk seperti Kecamatan Pemangkat, Tebas dan Sambas bisa jadi adalah lokasi yang cukup rawan karena sanitasi yang kurang baik, di Kota Pemangkat misalnya, tumpukan sampah yang menyumbat parit sangat potensial sebagai sarang nyamuk,” Tuturnya.
Karena itu, Bagus berharap agar Instansi terkait untuk melakulan langkah preventif, untuk mencegah munculnya demam berdarah.
“Instansi terkait seperti dinas kesehatan kita harap untuk menyiapkan langkah preventif, misalnya menebar abate, fogging, pemberantasan sarang nyamuk, lalu instansi lainnya juga melakukan pembersihan selokan dan normalisasi saluran air, karena tak hanya penyakit, banjir juga mengancam dalam kondisi intensitas hujan yang cukup tinggi ini,” Katanya.
Masyarakat pinta Bagus juga mesti melakukan langkah pencegahan agar tidak terkena penyakit DBD.
“Warga juga kita ajak untuk bersih-bersih lingkungan dan menyingkirkan sampah yang bisa menjadi sarang nyamuk, ini bisa dilakukan dengan membakar atau menguburnya,” Tukasnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sambas Sapto Suharyoko, SKM., MM., mengatakan bahwa, pengadaan obat-obatan untuk fogging akan dilakukan pada tahun ini melalui anggaran perubahan.
“Bukan tidak kita anggarkan, tapi belum teranggarkan, mengingat keterbatasan anggaran, lagi diupayakan melalui anggaran perubahan,” singkatnya. (run)