Pojokkatanews.com– Keberhasilan Tambak ikan bandeng Kelompok Parit Pekong di kawasan Kampung Perikanan Budidaya Desa Sebatuan, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas menjadi perhatian Pemerintah Daerah.
Pada tahun 2021 Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas mengusulkan 2 lokasi tambak ikan bandeng melalui Dinas Perikanan Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPPKH), yakni Desa Sebatuan Kecamatan Semparuk dan Desa Pemangkat Kecamatan Pemangkat. Kamis (2/5/2022).
Namun hanya Desa Sebatuan yang ditetapkan sebagai Kampung Perikanan Budidaya oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perinanan (KKP).
Kepala Bidang Perikanan Budidaya DPPKH Kabupaten Sambas, Junihardy mengatakan bahwa Tambak yang berada di Desa Sebatuan merupakan suatu dukungan terhadap Pemerintah Daerah dalam mewujud salah satu visi misi Sambas Berkemajuan.
“Program Kampung Budidaya Perikanan oleh KKP ini juga selaras dengan program OVOP (One Village One Product) yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Sambas di masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, Satono-Rofi. Ini merupakan upaya pemerintah dalam membangun kemandirian petambak bandeng di kawasan pesisir,” katanya.
Dia menuturkan bahwa berjalannya program Kampung Perikanan Budidaya adalah bentuk upaya KKP dalam dukungannya terhadap petambak ikan Bandeng di Desa Sebatuan sekaligus bisa menjadi tempat wisata dan edukasi perikanan khususnya bandeng.
“Tambak bandeng bukan hanya perikanan saja yang menjadi primadona, kedepan diharapkan bisa menjadi daerah ekowisata. Lokasi tambak ini bukan hanya tempat budidaya ikan dari pemeliharaan sampai panen. Tapi juga bisa menjadi tempat edukasi, misalnya mahasiswa magang, mereka bisa melihat secara langsung bagaimana dan apa saja teknologi yang diaplikasikan di tambak bandeng,” tutur Junihardy.
Junihardy berharap dengan adanya salah satu Kampung Perikanan Budidaya di Kabupaten Sambas se-Kalimantan Barat program-program yang dicanangkan Kementerian serta sesuai arahan KKP bisa segera terwujud dan kendala yang dihadapi petambak bisa segera teratasi.
“Ada tiga Kampung Perikanan Budidaya di Kalbar, pertama di Desa Sebatuan dengan komoditas ikan bandeng, kedua di Mempawah, dengan komoditas ikan nila, dan ketiga di Kapuas Hulu dengan komoditas ikan arwana,” ujarnya.
“Kita berupaya mendorong bagaimana Pemerintah Pusat bisa membantu apa yang dibutuhkan petambak di sini. Untuk saat ini, bisa kita lihat sendiri pengangkutan ikan lewat jalur darat, artinya disini salah satu yang dibutuhkan adalah kendaraan roda tiga. Selain itu kita sedang mengusulkan pupuk subsidi dan solar subsidi,” tutup Junihardy. (Yud)