You are currently viewing Enam intervensi strategis Dinkes Sambas Tanggulangi Stunting

Enam intervensi strategis Dinkes Sambas Tanggulangi Stunting

Pojokkatanews.com– Upaya  percepatan penurunan stunting di kabupaten sambas, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, Hendy Wijaya, S.K.M., M.Ph menyebut sudah menggalakkan enam intervensi strategis.

Dirinya mengatakan Dinas Kesehatan telah melaksanakan intervensi bersama dengan pihak-pihak terkait untuk menanggulangi masalah stunting pada anak.

“Enam intervensi strategis tersebut sudah dilakukan Dinas Kesehatan secara masif melalui Puskesmas dan Tim Percepatan Penurunan Stunting atau TPPS,” katanya. , Rabu (6/7/2022).

Dalam hal ini Hendy Wijaya memaparkan enam intervensi strategis tersebut, Pertama Dinas Kesehatan melakukan peningkatan kunjungan Antenatal Care (ANC) dari empat kali menjadi minimal enam kali.

Intervensi strategis kedua yakni dengan membuat kelas ibu hamil, atau majelis taklim khusus ibu hamil. Cara tersebut diyakini bisa melancarkan intervensi yang dilakukan dengan sosial kultural masyarakat kabupaten Sambas.

Ketiga, Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas melalui Puskesmas dan TPPS membentuk kelas calon pengantin. Hendi Wijaya mengatakan, penanganan stunting dimulai sejak pasangan usia subur, menikah hingga anak usia sekolah.

Keempat kata Hendi Wijaya, kepada semua balita yang mempunyai masalah gizi (stunting, wasting, underweight) ditangani Puskesmas apabila perlu harus dirujuk ke Pusat Pemulihan Gizi atau RSUD Sambas dan Pemangkat.

Kelima Dinas Kesehatan secara rutin tablet tambah darah bagi remaja putri di sekolah dan posyandu remaja. Sebelumnya, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait intervensi tersebut.

“Pembagian tablet tambah darah ini dengan harapan remaja usia subur tidak menderita anemia. Di mana penderita anemia tersebut beresiko melahirkan anak stunting,” paparnya.

Bupati Sambas, H. Satono, S.Sos.I., M.H., sebelumnya menyebut, untuk memenuhi harapan berhasilnya penanganan stunting di Kabupaten Sambas, setiap Dinas terkait harus bekerja sama dengan sebaik-baiknya dan menghilangkan ego sektoral.

“Saya ingin, setiap instansi di Kabupaten Sambas yang punya peran disitu, harus menghilangkan ego sektoral jika ingin berhasil menurunkan angka stunting. Semuanya harus saling bersinergi, bersatu-padu, saling koordinasi dan berjalan beriringan,” sebutnya.

Satono menuturkan, Kepala dan Wakil Kepala Daerah tidak akan mampu menangani stunting jika instansi di bawahnya tidak saling bersinergi dan memaksakan ego sektoral masing-masing. Dia tidak ingin lagi mendengar ada kepala dinas di Kabupaten Sambas yang tidak mau bekerjasama dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting.

“Ingat ya, kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Angka stunting di Kabupaten Sambas ini bahkan lebih tinggi dari angka stunting Provinsi Kalbar. Karenanya kita harus bersatu-padu. Tim Percepatan Penurunan Stunting sudah ada, sekarang bagaimana kita melakukan intervensi sesuai pemetaan lokus stunting di Kabupaten Sambas,” tutupnya. (Yud)

Tinggalkan Balasan