You are currently viewing Deteksi Korban Longsor PETI Asal Sambas

Deteksi Korban Longsor PETI Asal Sambas

 

Pojokakatanews.com – Kejadian tanah longsor di lokasi Pertambangan Tanpa Izin (PETI) Dusun Sencepu, Desa Kinande, Kecamatan Lembah Bawang, Kabupaten Bengkayang, pada Jumat 16 September 2022 bertempat di Lobang Gelondongan PETI dikabarkan menelan 20 korban akibat tertimbun longsor tersebut.

 

Menindaklanjuti informasi ini, Media Kim Pojok Kata Sambas menkonfirmasi kabar yang beredar, bahwa terdapat warga Kabupaten Sambas yang menjadi korban pada kejadian tersebut, kepada Kepala Desa Buduk Sempadang Kecamatan Selakau Timur Juanda, yang kebetulan desanya berbatasan dengan tempat kejadian.

 

“Dari informasi yang beredar memang sepertinya ada warga Kabupaten Sambas yang menjadi korban, namun bukan dari desa kami, tapi warga desa lain yang juga masih di Kecamatan Selakau Timur, namun ini masih belum bisa dipastikan,” ungkapnya.

 

Dia juga menyampaikan, meskipun dekat dengan Desa Buduk Sempadang, lokasi longsor tersebut bukan wilayah Kabupaten Sambas.

 

“Dasarnya itu memang Lokasinya wilayah Kecamatan Selakau Timur, namun untuk lokasi longsornya itu berada di wilayah Bengkayang,” pungkasnya.

 

Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Erwin Johana mengatakan, kejadian longsor akibat aktifitas PETI di daerah perbatasan Bengkayang dan Kabupaten Sambas mesti menjadi perhatian bersama, terlebih jika terdapat korban jiwa yang merupakan warga Kabupaten Sambas.

“Informasinya kejadian tersebut di Kabupaten Bengkayang, berbatasan dengan Kabupaten Sambas, di Kecamatan Selakau Timur, namun persoalan lokasi bukan hal yang saat ini kita perdebatkan, terpenting adalah mendeteksi apakah terdapat warga kita yang juga menjadi korban pada peristiwa tersebut,” ungkapnya.

Apalagi kata Erwin Johana terdapat 20 korban tertimbun tanah akibat longsor yang disebabkan oleh cuaca buruk dalam beberapa hari terakhir.

“Mungkin akibat sering hujan dalam beberapa hari terakhir sehingga mudah terjadi longsor, kabar yang saya dengar ada 20 korban jiwa dan baru Sebagian yang berhasil dievakuasi, semoga tidak ada warga kita yang bekerja disana dan jadi korban, namun itu kita tetap turut berbelasungkawa, bagaimanapun mereka semua bekerja untuk memenuhi nafkah keluarga,” katanya.

Persoalan PETI kata Erwin memang cukup pelik, pasalnya melibatkan dua wilayah administratif yakni Kabupaten Sambas dan Kabupaten Bengkayang.

“Nah ini yang biasa terjadi, aktifitas PETI di wilayah Kabupaten Bengkayang, namun yang bekerja disana bisa saja ada warga Kabupaten Sambas, limbahnya masuk ke Sambas, atau bisa juga sebaliknya, lokasi PETI di Sambas, pekerjanya ada orang Bengkayang dan limbah masuk ke Bengkayang,” jelasnya.

Karena itu kata Erwin Johana, penting bagi pemerintah daerah kedua wilayah tersebut untuk mencari solusi bersama.

“Saya secara pribadi memandang ini dari sudut mata pencarian warga ditengah sulitnya mencari pekerjaan, artinya bagaimana sebenarnya kita mendorong agar aktifitas mereka bisa menjadi legal namun tidak merusak lingkungan, kemudian mengatasi bersama dampak lingkungan yang diakibatkan aktifitas PETI saat ini,” tutup Erwin. (Run)

 

 

Tinggalkan Balasan