Pojokkatanews.com- Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Sambas, Ferdinan Syolihin, SE., menuturkan akan segera mengkoordinasikan masalah Banjir yang sering masuk di SMK Negeri 1 Tebas bersama Pemerintah Daerah ke Tingkat Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (29/9/2022).
Kegiatan belajar mengajar SMK Negeri 1 Tebas Desa Tebas Sungai sering diliburkan jika cuaca hujan lebat karena berpotensi menyebabkan banjir, parahnya banjir menyelimuti hingga keseluruh halaman bahkan ruang belajar siswa.
Ferdinan Syolihin, SE., mengatakan akan terlebih dahulu mencari solusi untuk berdiskusi bersama Pemda Sambas dalam penanganan sementara mengatasi banjir tersebut, untuk menghindarkan terhentinya aktivitas belajar mengajar mereka.
“Mereka adalah pengganti kita dimasa yang akan datang, disisi yang lain kami pahami selaku Wakil Ketua I DPRD, SMK ini menjadi kewanangan Provinsi tentu harapan kami, kami akan sampaikan kepada bupati sambas,” katanya.
Legislator PDI-P itu menyebut bahwa infrastruktur lingkungan sekolah itu penting untuk diperhatikan, namun masalah banjir di SMKN 1 Tebas sangat parah karena berada di dataran rendah, bahkan selisih jauh antara jalan dan tanah sekolah, sehingga dalam masalah tersebut pemerintah Provinsi harus cepat tanggap atas keluhan mereka.
“SMK ini perlu dilakukan beberapa penguatan baik terkait sarana dan prasarana serta lingkungan sekolahan, kemudian seperti tadi yang dikatakan banjir dan beberapa kondisi sekolah yang memang perlu uluran dari pihak provinsi karena kewanangan ditindak provinsi,” sebut Ferdinan Syolihin.
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan Rosdiansyah menyampaikan, banjir merupakan langganan sekolah SMKN 1 Tebas, karena lahan sekolahan adalah tumpuk terendah diantara tanah sekitar sehingga hanya daerah sekolahan yang digenangi air.
“Banjir di SMKN 1 Tebas ini merupakan hal yang rutin setiap tahunnya, karena hujan deras yang tidak ada hentinya dan banjir akan melanda,” sampainya.
Dia melanjutkan bahwa banjir di SMKN 1 Tebas tidak hanya di sebabkan oleh hujan deras, namun hari-hari biasa juga terjadi diakibatkan oleh air pasang walaupun banjirnya tidak setinggi seperti hujan deras.
“Kemungkinan jalan keluar air disungai sangat lambat, drainase parit masih kurang lancar sehingga begitu air naik akan sangat lama untuk surut,” lanjut Rosdiansyah.
Rosdiansyah merasa kasihan terhadap 600 lebih siswa atas proses belajar yang dihentikan akibat banjir, terutama siswa yang letak rumahnya sangat jauh dari sekolah mulai dari Jeramik hingga ke Seret Ayon, begitu datang kesekolah mereka harus dipulangkan karena tidak ada kegiatan belajar mengajar.
“Gara-gara hal ini aktivitas sekolah jadi terkendala, kita lihat kondisi airnya dulu, kalau airnya surut dengan cepat maka kita akan lanjutkan, tapi kalau tidak surut-surut maka akan kita teruskan siswa belajar dirumah, Kasihan siswa-siswi yang asalnya jauh, mereka harus menempuh waktu Panjang ke sekolahan,” ucapnya.
Dirinya berharap kepada seluruh pihak untuk bekerjasama mengatasi Banjir yang sudah sering melanda sekolah SMKN 1 Tebas, karena sekolahan juga merupakan kepentingan bersama untuk membentuk penerus bangsa yang berpendidikan.
“Harapan kami dari sekolahan mohon Kerjasama dengan pihak Desa atau masyarakat setempat bagaimana parit ini bisa lancar keluarnya dari sekolahan hingga parit besar harap ya parit didepan SMK N 1 Tebas dikeruk menggunakan alat berat, mudah-mudahan bisa mengatasi banjir kedepannya,” Pungkasnya. (Yud)