Pojokkatanews.com- Pemilihan Kepala Desa secara serentak akan segera dilaksanakan di Kabupaten Sambas pada 15 Oktober 2022. Gelaran demokrasi di level pemerintahan paling bawah tersebut diharapkan berjalan lancar.
Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Bagus Setiadi mengatakan, pelaksanaan Pilkades serentak di Kabupaten Sambas menjadi barometer kegiatan serupa pada level yang lebih besar.
“Dari pelaksanaan Pilkades serentak ini, kita akan bisa mengambil hikmah positif serta proyeksi pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang, ini akan menjadi gambaran umum barometer situasi terkini Kabupaten Sambas menjelang Pemilu nantinya,” ungkapnya, Rabu (12/10/2022)
Diantara hal-hal yang bisa dijadikan gambaran tersebut kata Bagus yaitu partisipasi pemilih dan treatment terhadap golongan pemilih.
“Pada Pemilukada yang lalu serta pemilu-pemilu sesudahnya yang menjadi perhatian kita adalah tingkat partisipasi pemilih, dari Pilkades dengan DPT yang kurang lebih sama per Desa, kita bisa melihat tingkat partisipasi tersebut serta memproyeksikan tindakan apa kedepan agar ini bisa terus ditingkatkan,”ujarnya.
“Kemudian memberikan pelayanan terbaik kepada pemilih dengan keterbatasan tertentu, misalnya yang difabel dan atau lansia, hal tersebut harus juga kita tingkatkan mulai dari pemilihan kepala desa,”paparnya.
Dia berharap jalannya Pilkades di Sambas berlangsung aman dan damai, serta melahirkan pemimpin yang mampu membangun desanya.
“Semoga jalannya pilkades serentak tanggal 15 Oktober berjalan aman, tertib, lancar dan sejuk, tidak ada gesekan berarti, siap menang dan kalah, serta tiap desa memiliki pemimpin yang adil, jujur, amanah dan inovatif,” tukasnya.
Senada disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Sambas lainnya, Lerry Kurniawan Figo, namun dia menekankan saat ini desa dituntut untuk lebih inovatif dan dapat mengembangkan desa menjadi desa mandiri.
Masyarakat saat ini sudah bisa menilai calon-calon kades yang berkompetisi sehingga harus jeli dalam mendalami rekam jejak dari setiap calon.
“Masyarakat jangan sampai memilih hanya berdasarkan kepentingan kelompok dan calon yang transaksional, karena ini akan berdampak bagi masyarakat secara luas yang dirugikan,” tegasnya.
Disampaikan legislator Nasdem ini saat ini banyak calon kades yang transaksional saat mencalonkan diri sehingga setelah terpilih tidak bisa menjalankan roda pemerintahan.
“Tentu ini banyak kita temukan kades setelah terpilih mendapatkan mosi tidak percaya oleh warganya, ini dikarenakan masyarakat memiliki tidak secara cerdas,” jelasnya.
Figo berharap kades yang terpilih nantinya mempunyai kapasitas dan integritas dan mengerti tata kelola pemerintahan desa serta paham betul dengan kondis dan permasalahan desa.
“Karena kita tau sendiri beban dan intensitas serta tanggungjawab kades semakin besar,” ungkapnya
Kemudian kades terpilih nantinya harus berkomitmen dan konsisten dengan visi dan misi saat berkampanye.
“Pengelolaan keuangan dalam APBDes juga harus tepat sasaran dan bisa dipertanggungjawabkan, selanjutnya pelayanan kepada masyarakat juga harus maksimalkan begitu juga dengan pemberdayaan,” katanya.
Dalam proses pilkades kata Figo, keamanan dan kesuksesan pelaksanaan harus dijaga ini tidak lepas dari kerjasama semua pihak.
“Kita sudah merevisi perda sebagai payung hukum agar tidak terjadi konflik yang nanti bisa mengganggu tahapan pilkades, saya yakin pelaksanaan pilkades nanti akan berjalan lancar karena kita sudah punya pengalaman melaksanakan pilkades ini serentak ini,” tutupnya.
