pojokkatanews.com – Bupati Sambas mengapresiasi OPD dan stakeholder terkait yang telah melakukan penjemputan izin terhadap pelaku UMKM, dan program OVOP yang telah menghasilkan puluhan produk unggulan di Kabupaten Sambas.
Apresiasi dan rasa terima kasih Bupati Sambas disampaikan dalam acara TEMA SIPINDU yang digelar oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sambas di Aula Politeknik Negeri Sambas pada Selasa (6/12/2022).
Dalam sambutannya Bupati Sambas, H. Satono, S.Sos.I., M.H., menyampaikan atensinya terhadap Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sambas, yang telah menjemput izin kepada pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Sambas, karena masih banyak pelaku UMKM yang belum memiliki izin.
“Saya juga mengapresiasi Dinas PMPTSP Kabupaten Sambas yang luar biasa sudah menjemput izin-izin kepada pelaku usaha yang ada di desa-desa dan warung-warung kecil, karena selama ini walaupun toko kelontong, toko bakso, warung kopi, dan sebagainya itu banyak yang belum memiliki izin,” ucapnya.
Upaya tersebut juga bisa menyangkut program-program perbankan yang akan dilakukan oleh pelaku koperasi dan pelaku UMKM dalam simpan pinjam perbankan.
“Tapi ketika diberikan program yang strategis melalui Dinas PTSP Kabupaten Sambas, setiap pelaku usaha itu kita berikan izin pra bayar karena itu juga bisa menyangkut program-program perbankan, pinjaman dari bank ataupun dari non bank,” terangnya.
Alasan lain dari selain memudahkan pelaku UMKM ialah agar para mereka yang ada di Kabupaten Sambas tetap bisa bertahan bahkan di masa Pandemi sekalipun.
“Alasannya ialah bagaimana pelaku-pelaku usaha kecil menengah ke bawah di masa Pandemi Covid-19 ini tidak terlalu tergerus oleh inflasi,” ujar Satono.
Satono menuturkan tahun 2024 Kabupaten Sambas harus memiliki 195 produk unggulan yang mana artinya pada tahun tersebut setiap desa sudah terwujud minimal satu produk unggulan.
“Ini sudah tampak dengan adanya program One Village One Product (OVOP) yang mana setiap desa kita harapkan produk unggulan yang lahir di desa itu. Seperti yang kita lihat belum sampai dua tahun Pemda Sambas melalui Diskumindag, Dekranasda, dan pelaku UMKM, sudah mencapai hampir 20 produk unggulan OVOP yang ada di Kabupaten Sambas,” tuturnya.
Satono menyampaikan bahwa produk-produk unggulan yang telah hadir di masyarakat harus bisa dipasarkan hingga mancanegara.
“Tinggal nanti bagaimana sektor pemasarannya agar produk lokal Kabupaten Sambas berdampak positif meningkatkan daya beli dari luar baik itu menarik oleh wisatawan dalam negeri maupun luar negeri,” pungkasnya. (nik)