You are currently viewing Dilanda Banjir, Petani Tebas Merugi

Dilanda Banjir, Petani Tebas Merugi

Pojokkatanews.com- Banjir yang melanda hampir di seluruh wilayah Kabupaten Sambas berdampak kurang baik pada perkebunan masyarakat khsusnya wilayah Kecamatan Tebas.  Jum’at (6/1/2023).

 

Satu diantara warga Desa Makrampai, Koteng mengatakan bahwa beberapa waktu yang lalu, kebunnya mengalami banjir yang tidak terlalu tinggi, namun memberikan dampak matinya sayuran dan cabe mulai berguguran.

 

“Ditempat saya juga terendam banjir, tapi banjirnya tidak parah, tidak sedikit tanaman sayur oyong/gambas (lapang) layu dan cabe saya sudah menguning,” katanya.

 

Disamping banyak sayuran dan buah yang mati, dia menjelaskan harga jualnya juga semakin turun yang membuat dirinya hampir mengalami kerugian namun beruntung, beberapa tanaman masih ada yang bertahan hingga waktu panen.

 

“Harga jual hasil perkebunan semua jenis yang saya punya saat ini menurun, oyong (lapang) dan peria standarnya 8 rb kini 6 rb, kacang 7rb kini 5 rb, cabe cakra 50 rb kini 35 rb,” jelas Koteng.

 

Koteng menuturkan bahwa hasil pekebunan tidak langsung dijual kepasar, namun melalui pengepul yang akan mengedarkannya dipasaran.

 

“Tidak langsung saya ecerkan dipasar, namun saya kumpul semua disatu tempat nanti ada cangkau yang datang memborongnya tentu dengar harga di pasar juga,” tuturnya.

 

Dia berharap cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir pada saat ini bisa cepat mereda, karena banyak membuat warga menghentikan kegiatan yang artinya tidak dapat mencari nafkah untuk para keluarganya seperti nelayan, petani, dan pekebun.

 

“Ini perihal cuaca yang tidak bisa kita duga, mudah-mudahan cuaca cepat normal sehingga kami para pekebun dapat kembali beraktivitas seperti biasa tanpa hambatan yang dapat merugikan kami,” tutup Koteng. (Yud)

Tinggalkan Balasan