Pojokkatanews.com – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DistanKP) Kabupaten Sambas melaksanakan rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan membahas kondisi Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Sambas. Senin. (9/10/2023) di ruang rapat kantor Bupati.
Hadir Kepala DistanKP H Musanif, Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas Ir. H. Fery Madagaskar, M.Si. didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. Sabtuni, M.Si dan seluruh Staf DistanKP.
Kepala DistanKP Mufsanif menjelaskan, kesedihan pangan Kabupaten Sambas hingga akhir tahun cukup terpenuhi hingga akhir tahun 2023.
“Untuk stok dan kebutuhan pangan di Kabupaten Sambas Insyaallah tercukupi, dimana jumlah konsumsi mencapai 5.628 ton perbulannya, sedangkan jumlah stok mencapai 16.680, 30 hingga akhir 2023,” terangnya.
Kata Mursanif, proyeksi panen padi pada September 2023 hingga Februari 2024 seluas 41. 743, 56 hektar juga menunjang kesediaan stok nanti.
“Dengan luas proyeksi panen padi hingga Februari 2024 tersebut juga menunjang kesediaan pangan untuk Kabupaten Sambas serta luasan hamparan tersebut mencapai hasil panen 113.654,60 ton gabah kering atau setara dengan 71.306, 96 ton beras,” ujarnya.
“Dengan demikian stok untuk kebutuhan beras di Kabupaten Sambas akan tercukupi, meskipun demikian 50 persennya hasil gabah/beras di supplay ke daerah Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat,” tambahnya.
Lanjut kata Mursanif, kenaikan harga beras beberapa hari terakhir diakibatkan oleh berbagai faktor diantaranya tingkat konsumen masyarakat Kabupaten Sambas.
“Dampak tersebut diakibatkan oleh tingkat saya beli konsumen masyarakat Kabupaten Sambas khususnya nelayan dan buruh, kemudian dengan naiknya harga tersebut perlu kita kendalikan agar kebutuhan masyarakat terpenuhi, serta dengan naiknya harga beras juga berdampak positif bagi para petani di Kabupaten Sambas dengan bertambahnya penghasilan, dimana sebagian besar masyarakat Kabupaten Sambas adalah para petani,” ungkapnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, DistanKP Kabupaten Sambas akan berusaha untuk mempertahankan pangan dengan strategi salah satunya percepatan penyaluran cadangan pemerintah melalui beras Bulog.
“Kita juga mempersiapkan strategi dalam menjaga dan mempertahankan ketersediaan pangan Kabupaten Sambas diantaranya, menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi, melaksanakan Operasi Pasar khususnya lokasi prioritas, mengoptimalkan pemanfaatan alsintan khususnya pompa air, gerakan percepatan tanam, dan percepatan penyaluran cadangan beras pemerintah melalui beras Bulog tahap II sebanyak 1.167 ton selama tiga bulan kedepan,” pungkasnya,” (Run).