Pojokkatanews.com – Wakil Ketua Bidang Advokasi Dan HAM Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Provinsi Kalimantan Barat, Rizki Imanuddin SH prihatin terhadap kasus pencabulan di berbagai daerah Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat.
“Menanggapi maraknya kasus pencabulan di berbagai Daerah Kabupaten/ Kota yang berada di Kalimantan Barat sangatlah memprihatinkan Dimana kita melihat cikal bakal anak-anak sebagai regenerasi akan datang yang mesti kita jaga untuk membawa arah bangsanya ke depan,” ujarnya. Kamis. (5/1/2024).
Kata dia, jumlah kasus pencabulan mengalami peningkatan hampir dua kali dari tahun sebelumnya.
“Jumlah Kasus pencabulan ini pun mengalami peningkatan hampir dua kali lipat jika kita lihat di tahun-tahun sebelumnya. Adapun korban dalam kasus pencabulan ini adalah perempuan hingga anak dibawah umur,” ungkapnya.
“Terkait dengan jumlah kasus pencabulan ini ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan dalam kasus tersebut,” sambungannya.
Lanjut dia menyampaikan, hal tersebut disebabkan kurangnya pengawasan orang tua dan pemerintah kurang dalam menyikapi kasus tersebut.
“Hal ini terjadi kurangnya peran penting orang tua dalam mendidik serta mengawasi Anak-anaknya, sebagian masyarakat masih kurang mendapat edukasi dalam hal seperti ini, dan peran pemerintah kurang dalam menyikapi kasus yang marak di daerahnya seperti menutup mata dengan Kasus yang merajalela semakin tahun semakin meningkat tidak ubahnya juga dengan Narkoba,” tuturnya.
“Oleh karena itu saya berharap harus ada perhatian khusus dari Pemerintah baik OPD yang berada di daerahnya masing-masing saling bahu-membahu menangani kasus pencabulan bahkan kasus narkoba pun harus kita basmi,” tambahnya.
Kemudian, hal ini harus ada kinerja antara pemerintah dan stahage holder serta elemen-elemen dalam menurunkan tingginya angka pencabulan.
“Harus adanya terjalin kerja sama pemerintah dengan Kepolisian Unit PPA dan bagian kenarkobaan beserta elemen – elemen lainnya. Dua hal inilah yang sangat luar biasa yg menggerogoti regensi anak-anak Saat ini pencabulan dan Narkoba. Siapa lagi yang bisa bertindak kalau bukan kita yang memperhatikan masa depan anak-anak sebagai regenerasi kita dimasa akan datang,” pungkasnya. (Run)