Pojokkatanews.com – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas mengungkapkan belum ditemukan kasus positif Flu Singapura di Sambas.
“Semantara kasus Flu Singapura saat ini di Kabupaten Sambas belum ada ditemukan, atau 0 kasus baik kasus positif maupun kematian,” kata Kepala Dinkes Sambas dr Ganjar Eko Prabowo.
Dia mengatakan Flu Singapura atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Enterovirus.
“Penyakit ini sering menyerang anak-anak di bawah 5 tahun, namun juga bisa menyerang bayi. Penyakit ini yang lebih sering dialami oleh anak dan balita ini sebenarnya sudah tidak asing lagi,” katanya.
Namun flu Singapura bisa saja menginfeksi orang dewasa. Terutama mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Dia menerangkan, Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) di dunia mengalami peningkatan pada 2024.
“Di Indonesia, kasus Flu Singapura melonjak pesat sejak awal tahun 2024. Penyebaran Flu Singapura di Indonesia, pada Maret 2024 kasus Flu Singapura di Indonesia mencapai 5.461 kasus,” katanya.
“Pada Juni 2024, tercatat lebih dari 6.500 kasus Flu Singapura di Indonesia,” ucapnya.
Lebih jauh, dia menerangkan, gejala flu Singapura sebenarnya sangat khas, tetapi bisa menyerupai penyakit lain sehingga sering telat mendapatkan penanganan.
“Penyebab Flu Singapura disebabkan oleh infeksienterovirus, khususnya virus Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71),” ujarnya.
Virus penyebab flu Singapura ini menyebar ke mulut, sekitar amandel, dan kemudian masuk ke dalam sistem pencernaan selanjutnya, virus akan menyebar ke seluruh tubuh melalui sistem aliran darah.
“Virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita, seperti air liur, feses, dan cairan lepuh,” ujarnya.
Selain itu, virus ini dapat menilai melalui berbagi alat makan atau minum dengan penderita. Menghirup percikan liur saat penderita bersin atau batuk
“Menyentuh benda yang terkontaminasi virus. Masa inkubasi flu Singapura ini adalah selama 3-6 hari sejak terpapar dengan sumber infeksi,” Pungkasnya. (Red)
