Pojokkatanews.com– Kondisi Jalan H. Said dan Mak Panji Desa Tebas Sungai Kecamatan Tebas membahayakan pengguna jalan terutama anak sekolah, warga sekitar berharap perbaikan secepatnya dilakukan, Jum’at (22/7/2022).
Ketua Rt 06 Rw 03 Desa Tebas Sungai, Ruslan mengatakan jalan H. Said merupakan jalan utama di Desanya dia juga mengungkapkan beberapa kali terjadi kecelakaan di ruas jalan yang rusak tersebut pada malam hari, baik itu kecelakaan tunggal, hingga tabrakan.
“Yang kami keluhkan adalah jalan banyak berlubang, berdebu, dan sering terjadi kecelakaan terutama pada malam hari, bulan puasa dan lebaran idul fitri kemarin banyak kejadian dan pernah memakan korban jiwa,” katanya.
Dia berharap jalan tersebut bisa secepatnya diperbaiki, apalagi jalan tersebut juga digunakan oleh siswa dari berbagai sekolah yang letaknya di Jalan H.Said.
“Itu adalah jalur anak-anak menuju sekolah, ada SMKN 1 Tebas Mak Panji, SD N 4 Tebas Sungai, SMP N 1 Tebas, dan Pondok Pesantren, kami lihat jalan ini dalam satu menit bisa mencapai 60 kendaraan yang lewat waktu pagi hari, tolong secepatnya diperbaiki,” harap Ruslan.
Satu diantara pengguna jalan yang setiap hari melintas, Engkun merasa sedih dengan kondisiĀ jalan rusak yang tidak cocok disegala cuaca, dia tidak tega melihat anak sekolah harus menghirup debu saat musim panas dan menginjak lumpur ketika hujan datang.
“Kalau sudah hujan, becek parah sekali, belum genangan air dijalan berlubang dan jalan miring, kalau panas debunya luarbiasa. Kadang-kadang selisih dengan mobil perusahaan bawa sawit, kita kasian melihat anak-anak sekolah,” ujarnya.
Dirinya menyebut bahwa Panjang ruas jalan yang rusak sekitar satu kilometer. Beberapa tahun sebelumnya sudah pernah diperbaiki dua kali, namun tidak bertahan lama dikarenakan tingginya intensitas pengguna jalan yang melintas, mulai dari sepeda hingga truk penuh muatan.
“Jalan yang paling parah itu di H. Said sampai Mak Panji jaraknya kurang lebih 1 kilo, jalan rusak parah sudah sejak 2019, pertama tahun 2020 ditutup dengan batu kong tapi tidak sampai satu bulan rusak lagi,” sebut Engkut.
“Setelah itu tahun 2021 dilanjutkan dengan kualitas yang sangat bagus menggunakan PLB, itu pun tidak sampai 1 bulan sudah hancur, intinya kalau sudah terkena hujan lebat pasti hancur,” sambungnya.
Engkun mengharapkan perbaikan jalan selanjutkan dilakukan dengan kualitas yang baik, tidak mengejar volume (kuantitas) sehingga perbaikan jalan tidak sia-sia namun pelan tapi pasti.
“Duitnya itu mubazir, lebih baik dibuat aspal meski jaraknya pendek, ini jalan sentral, terutama pusat perekonomian warga dan juga banyak Desa-Desa lainnya didalam sana intinya pentingkan dulu jalur sekolah,” pungkasnya. (Yud)