You are currently viewing Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sambas Capai 4,69 Persen

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sambas Capai 4,69 Persen

pojokkatanews.com – Bupati Sambas membuka secara resmi kegiatan Outlook Ekonomi Sambas Tahun 2024 yang digelar oleh Bappeda Kabupaten Sambas. Senin (18/3/2024) di Aula Utama Kantor Bupati Sambas.

atan tersebut diisi oleh dua orang narasumber yang sesuai dibidangnya yaitu Kepala BPS Kabupaten Sambas, Mochamad Su’udi, SST., M.E., dengan tema Kondisi Ekonomi Makro Sambas dan Rilis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2024, dan Guru Besar Universitas Tanjungpura, Prof. Dr. H. Eddy Suratman, S.E., M.A., dengan tema Peluang dan Tantangan serta Strategi Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Sambas Tahun 2024-2025.

Bupati Sambas, H. Satono, S.Sos.I., M.H., dalam sambutannya sekaligus membuka acara menyampaikan rasa terima kasihnya kepada hadirin yang telah menghadiri acara penting dan strategis pada hari ini.

Menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pembangunan Daerah, bertujuan untuk meningkatkan peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat seperti kesempatan kerja kemudian lapangan usaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik, dan daya saing daerah.

“Guna mencapai tujuan tersebut maka, perlu disusun dokumen perencanaan pembangunan daerah yang memuat diantaranya target-target indikator pembangunan daerah, strategi dan arah kebijakan pembangunan serta program pembangunan yang akan dilaksanakan,” ujarnya.

Satono menyampaikan tentu strategi pembangunan daerah tersebut dimaksud disusun dengan mempertimbangkan beberapa poin.

“Poin pertama, kondisi eksisting itu indikator makro ekonomi daerah, identifikasi peluang dan tangan yang muncul baik dari lingkungan internal maupun eksternal kondisi regional dan global. Kemudian sumber daya yang dimiliki potensi daerah, sumber daya manusia, keuangan daerah dan lain sebagainya keselarasan dengan kebijakan pemerintah,” katanya.

Perlu diketahui bersama, bahwa kondisi ekonomi dunia pernah tergoncang ketika dilanda krisis kesehatan yang disebabkan oleh Covid-19.

“Tentu itu sangat mengganggu ekonomi global, nasional, dan daerah tidak sedikit pelaku usaha baik yang berskala besar sampai yang kecil gulung tikar dampak dari pada Covid-19 yang luar biasa makan korban jiwa dan raga manusia, tentu ini menjadi catatan bagi kita dalam rangka untuk merefleksikan, memproyeksikan ekonomi kita tahun depan,” jelas Satono.

“Kita ingat bersama di tahun 2020 masuk kuartal pertama dan kedua laju pertumbuhan ekonomi kita mengalami kontraksi minus 2,02 persen dan itu terjadi bukan hanya di Sambas, bahkan daerah-daerah lain di luar sampai sana lebih parah lagi kontraksinya bahkan ada di atas 4 persen, tentu ini merupakan pukulan telak bagi kita semua, Alhamdulillah pada hari ini masuk tahun 2024 Saya melihat walaupun kita sudah pada posisi triwulan pertama saya melihat sudah lumayan bagus,” sambung Bupati Sambas.

Laporan dari BPS tahun 2023 laju pertumbuhan ekonomi naik walaupun tidak banyak , tetapi 0,5 persen itu sudah luar biasa sehingga laju pertumbuhan ekonomi pada hari ini 4,69 persen yang sebelumnya 4,64 persen

“Tentu ini adalah keberhasilan semua kita dan kita semua. Sedikit digambarkan oleh panitia bahwa struktur ekonomi Sambas tahun 2023 itu didominasi oleh tiga sektor riil yang pertama sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 32,81 persen, kemudian sektor perdagangan besar dan eceran transportasi mobil, sepeda motor mencapai 18,01 persen, sektor industri pengolahan 11,44 persen sedangkan 4 sektor lapangan usaha lainnya masing-masing berkontribusi di bawah 9 persen,” jelas

IPM dari tahun ke tahun menampakkan grafik meningkat, walaupun meningkat dapat dicermati dan menggali lebih yang harus diketahui, di balik tingginya IPM tersebut terdapat angka rata-rata lama sekolah yang masih rendah jika dibandingkan dengan Kabupaten Kota di Kalbar.

Sektor pertanian masih mendominasi perekonomian ditambah 32,8 persen dan Sambas mengalami surplus beras sebanyak 46,776 Ton luar biasa besarnya. Namun luas panen produksi padi dan beras tahun 2023 menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Kemudian 53,7 persen masyarakat kita itu bergerak di sektor pertanian, jika dilihat profil Penduduk miskin di tahun 2023 sebagian besar adalah penduduk yang bekerja di sektor pertanian tapi ini sebenarnya saya bisa menjawab ini tapi nanti kita serahkan kepada narasumber,” Pungkas Satono. (Nik)

Tinggalkan Balasan