Pojokkatanews.com – Plt.Kadis, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distankp) Kabupaten Sambas, A.Mubarrak mengatakan perkebunan di Kabupaten Sambas cukup luas kurang lebih 30an persen dari luas Kabupaten Sambas.
“Perkebunan di Kabupaten Sambas cukup luas. Berdasarkan catatan lebih kurang 30an persen dari luas Kabupaten Sambas. Yang paling utama ada luas kelapa sawit, kelapa dalam, kopi, karet, dan lada,” ujarnya. Senin (2/9/2024).
Kata dia, pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) perkebunan dilaksanakan oleh Balai Tanaman Perkebunan (BPTP) ota Pontianak sangat cocok untuk di Kabupaten Sambas.
“Dalam rangka bimbingan teknis ini dari komunitas yang menjadi keterbatasan kami di Kabupaten Sambas, karena tenaga penyuluh spesial perkebunan, namun melalui Bimtek yang diselenggarakan ini memberikan semangat baru bagi kami dan para Sambas,” ujarnya.
Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distankp) Kabupaten Sambas mengucapkan terima kasih atas tersedianya 100 hektar untuk pengolahan perkebunan kopi oleh BPTP kota Pontianak.
“Saya ucapkan terima kasih yang di awali dengan adanya kopi layar, kopi insanak, robusta yang menjanjikan. Dengan tersedianya 100 hektar untuk pengolahan, 100 hektar tidak berarti apabila perlindungannya tidak di kawal karena perlindungan merupakan upaya melindungi tanaman agar memberikan hasil yang baik. Tidak semestinya baik harus menggunakan racun tetapi ada teknologi tertentu yang perlu di terapkan untuk menerapkan ramah lingkungan harus ada yang bersifat alami,” ucapnya.
Mubarok berharap, dengan keterbatasan tersebut dalam pengendalian hama bisa menghasilkan secara optimal.
“Semoga dengan keterbatasan kita, dengan metode yang ada kita tetap menerapkan metode pengendalian hama terpadu karena penentuan kualitas dan bahan kimia sangat menentukan, sehingga hasil yang didapat memuaskan kita semua,” tutupnya. (Run).
